Review Novel Musim Kedua di Kuwait

Daftar Isi [Tampil]
    Sebenarnya punya dan baca buku ini sejak lama, tapi baru sekarang bisa tulis review bukunya. Okelah simak ulasanku berikut tentang Musim Kedua di Kuwait ya.

    novel musim kedua di kuwait

    Musim Kedua di Kuwait

    Penulis: Haya Nufus
    Penerbit: Indiva Media Kreasi
    Tahun Terbit: 2024
    Harga: Rp65.000

    Sinopsis

    Aku duduk memeluk lutut. Tubuhku gemetar ketakutan. Dari luar terdengar suara sirine. Entah apa kali ini. Bisa ambulance, mobil polisi, atau pemadam kebakaran. Sirine yang meraung selalu pertanda buruk, sesuatu yang darurat tengah terjadi. Ada nyawa yang tengah coba diselamatkan. Sementara aku tahu, nyawaku juga terancam. Siapa yang akan menyelamatkanku?

    Namaku Omar, anak laki-laki lima belas tahun, sendirian di aparteman lantai delapan di negara yang jauh dari Indonesia. Tanpa orang tua. Bagaimana bisa mereka meninggalkanku sendiri di negara asing ini?

    Penasaran dengan kisah Omar? Apakah dia bisa survive dari kondisi yang sangat tidak nyaman dan menakutkan itu?


    Review Musim Kedua di Kuwait

    Kamu pernah nggak, kebayang tinggal di negara asing sendirian, tanpa keluarga? Dan nggak cuma itu, kamu juga harus menghadapi situasi mencekam seperti pandemi yang bikin kita semua merasa nggak aman. Nah, di sinilah ceritanya Omar, seorang anak laki-laki Indonesia berusia 15 tahun yang tiba-tiba terjebak dalam situasi tersebut. Bayangin aja, sendirian di apartemen lantai delapan di Kuwait, negara yang asing banget, tanpa orang tua, tanpa saudara, dan tanpa tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya.

    Musim Kedua di Kuwait adalah novel yang ditulis oleh Haya Nufus. Ceritanya sangat pas untuk kita yang mungkin masih inget banget gimana rasanya hidup di masa pandemi, saat semuanya tiba-tiba berubah total. Lewat novel ini, kita diajak masuk ke dunia Omar yang dipenuhi ketakutan dan ketidakpastian. 

    Ada suara sirine yang terus-terusan terdengar, entah itu dari ambulans, mobil polisi, atau pemadam kebakaran. Tiap kali sirine terdengar, Omar tahu ada hal buruk yang sedang terjadi. Kalian pasti bisa relate sama suasana panik kayak gitu, kan? Apalagi di awal pandemi, saat semua orang takut kena virus dan nggak tahu apa yang harus dilakukan.

    Omar adalah anak Indonesia yang tinggal di Kuwait. Tapi, jangan bayangin hidupnya enak ya. Dia nggak tinggal di sana buat liburan atau karena orang tuanya diplomat kaya raya. Dia justru ditinggal sendirian di apartemen, tanpa tahu kapan keluarganya akan kembali. Bisa kebayang, gimana perasaannya? Takut, bingung, merasa terasing. Kita semua pasti pernah ngerasa kesepian, tapi kebayang nggak kalau rasa sepi itu kamu rasain di negara asing di tengah pandemi?

    Kuatnya Cerita di Tengah Pandemi

    Salah satu hal yang bikin cerita ini menarik adalah setting-nya yang unik: Kuwait. Mungkin nggak banyak dari kita yang tahu banyak tentang negara ini selain bahwa Kuwait itu negara kecil tapi kaya raya di Timur Tengah. Tapi, lewat novel ini, kita jadi bisa ngerasain gimana rasanya tinggal di sana, khususnya di tengah situasi pandemi. Haya Nufus berhasil menghadirkan suasana mencekam dengan sangat baik. Kamu bakal merasa seolah-olah berada di apartemen Omar, mendengarkan sirine di kejauhan, merasa takut, dan bingung harus ngapain.

    Pandemi di novel ini bukan cuma latar belakang aja, tapi jadi bagian penting dari cerita. Kondisi dunia yang nggak pasti, ketakutan terhadap virus, dan perasaan terjebak di rumah (atau dalam kasus Omar, apartemen) menjadi tema utama yang terus dibahas. Kamu mungkin bakal teringat sama momen-momen saat kamu harus stay at home, nggak bisa ketemu teman, dan hanya bisa mengandalkan teknologi untuk tetap terhubung dengan dunia luar. Bedanya, Omar nggak punya banyak pilihan. Dia sendirian dan harus menghadapi semua itu sendiri. Rasanya campur aduk: takut, marah, rindu keluarga, tapi juga harus kuat.

    Omar: Tokoh Utama yang Relatable

    Omar sendiri adalah karakter yang mudah kita sukai. Dia remaja biasa, kayak kita-kita, yang tiba-tiba harus menghadapi situasi yang nggak biasa. Awalnya, dia hanya ingin hidup normal seperti remaja lainnya. Tapi dengan semua tekanan yang ada, dia dipaksa untuk cepat dewasa dan belajar bertahan hidup. Mungkin nggak semua dari kita pernah berada dalam situasi seperti Omar, tapi kita semua pernah merasakan ketakutan dan ketidakpastian. Itu yang bikin Omar terasa dekat dengan pembaca.

    Haya Nufus juga berhasil menggambarkan emosi Omar dengan sangat baik. Mulai dari rasa takutnya setiap kali mendengar sirine, sampai rasa rindu yang begitu mendalam pada keluarganya. Kamu bakal merasa seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan Omar. Emosinya nyata dan nggak dibuat-buat, sehingga kamu bisa terhubung dengan perjuangan Omar untuk bertahan.

    Kuwait: Latar yang Unik dan Menarik

    Seperti yang tadi udah dibahas, setting cerita ini di Kuwait adalah salah satu daya tarik utama dari novel ini. Buat kita yang mungkin lebih sering mendengar cerita tentang negara-negara Barat, novel ini memberi perspektif yang berbeda tentang kehidupan di Timur Tengah. Kuwait adalah negara kecil yang mungkin nggak terlalu sering jadi sorotan, tapi ternyata menyimpan banyak hal menarik. 

    Dalam cerita ini, kamu bisa merasakan bagaimana kehidupan sehari-hari di Kuwait, dari cara mereka menghadapi pandemi hingga perbedaan budaya yang mungkin nggak kita temui di Indonesia.

    Bayangin aja, tinggal di sebuah negara dengan budaya dan bahasa yang berbeda, lalu tiba-tiba pandemi melanda. Kamu nggak tahu harus gimana, nggak ada keluarga di dekatmu, dan kamu harus bertahan sendirian. Ngeri, kan? Haya Nufus menggambarkan semua ini dengan sangat detail, sehingga kamu benar-benar bisa merasakan betapa beratnya situasi yang dihadapi Omar.

    Tema Utama: Ketahanan dan Harapan

    Selain menggambarkan suasana mencekam selama pandemi, Musim Kedua di Kuwait juga mengajarkan kita tentang ketahanan dan harapan. Omar yang awalnya terlihat rapuh dan putus asa, perlahan-lahan belajar untuk bertahan. Dia menemukan cara untuk tetap kuat, meski berada di situasi yang sangat sulit. Pesan moral ini sangat penting, terutama untuk remaja yang mungkin juga sedang menghadapi kesulitan dalam hidup mereka sendiri. Novel ini mengingatkan kita bahwa meski situasi terlihat gelap dan menakutkan, selalu ada harapan jika kita mau bertahan.

    Ada juga pesan tentang pentingnya keluarga dan hubungan antar manusia. Omar yang terpisah dari keluarganya merasa sangat kehilangan, tapi di saat yang sama dia juga belajar untuk mandiri. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita butuh dukungan dari orang lain, kita juga harus belajar untuk menjadi kuat sendiri.

    Gaya Bahasa dan Alur Cerita

    Bahasa yang digunakan dalam novel ini sederhana dan nggak rumit, sehingga cocok buat pembaca remaja. Haya Nufus berhasil menyampaikan cerita dengan gaya yang ringan, tapi tetap menyentuh. Alur ceritanya juga cukup cepat, meskipun ada beberapa bagian yang mungkin terasa sedikit lambat atau repetitif. Tapi hal ini nggak mengurangi daya tarik cerita secara keseluruhan.

    Mungkin salah satu kelemahan dari novel ini adalah beberapa konflik yang terasa kurang mendalam. Beberapa bagian bisa digali lebih jauh lagi, terutama dalam hubungan Omar dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, mengingat fokus cerita adalah pada ketakutan dan perjuangan Omar sendirian di tengah pandemi, hal ini masih bisa dimaklumi.

    Kesimpulan

    Secara keseluruhan, Musim Kedua di Kuwait adalah novel yang menarik dan relevan, terutama bagi pembaca remaja. Dengan latar yang unik dan karakter yang relatable, novel ini berhasil menggambarkan suasana pandemi dengan sangat baik. Omar adalah sosok yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap bertahan, meskipun dalam situasi yang paling sulit. Novel ini juga mengajarkan kita untuk selalu punya harapan, meskipun keadaan terlihat gelap.

    Buat kamu yang suka cerita dengan tema perjuangan hidup, atau yang ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan di Kuwait, novel ini wajib banget buat kamu baca. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera baca Musim Kedua di Kuwait dan ikuti kisah seru Omar dalam bertahan di tengah pandemi di negara asing!



    Tidak ada komentar:

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.