Upgrade Diri: Dari Generalis ke Spesialis

Daftar Isi [Tampil]
    Ternyata tidak cukup satu pekan saja untuk kontemplasi sebelum akhirnya membuat tulisan ini. Karena memang harus melibatkan pikir dan perasaan. Dan akhirnya di sini, untuk menuliskan kembali apa yang dibaca dan dipikirkan. Ya ampun, ribet banget sih bahasanya

    Jadi, beberapa pekan lalu aku ikut sebuah webinar bersama seorang narasumber. Kali ini temanya adalah tentang karir. Agak berbeda ya dengan tema biasanya tentang blog. Tapi ya tetap sih, masih bahas karir di dunia blogger.

    Webinar yang kuikuti membuatku berpikir ulang tentang karir sebagai blogger saat ini. Dan pertanyaan kenapa ngeblog, kembali muncul. Bersamaan dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya, seperti, mau sampai kapan ngeblog? Apa yang akan kulakukan jika tidak ngeblog? Dan itu semua memang harus dituliskan.

    Kenapa Ngeblog?

    Beberapa kali aku mencoba menjawab pertanyaan itu dalam beberapa tulisan alasan tetap ngeblog yang berbeda pula. Tapi nyatanya, sampai saat ini, jawaban yang kuberikan berbeda-beda pula.

    Pertama kali punya blog non-TLD di tahun 2008 dan terbengkalai. Mulai ngeblog lagi dengan domain TLD tahun 2011 dan bertahan hingga 2016. Sempat ganti domain karena entah alasan apa. Menulis di blog TLD tanpa ilmu, aku benar-benar hanya fokus tulis saja. Urusan printilan blog macam cpanel, setting tema dan SEO—yang sama sekali tak kumengerti saat itu—semua diurus oleh seorang kawan. Hingga akhirnya 2016, domain dan hostingku tak kuperpanjang lagi.

    Apakah kemudian setelahnya benar-benar tidak menulis? Ternyata tidak bisa. Karena sepanjang 2016 hingga 2020, aku menulis kembali di domain non-TLD-ku. Kemunduran? Mungkin. Selama 2013 hingga 2016 aku sempat mencicipi kesibukan lain dengan menjadi penulis di website orang lain. Dulu namanya content writer. Entah apa namanya sekarang.

    Dan di masa pendemi, entah kena angin apa, Desember 2020, dengan gabutnya aku beli domain TLD lagi. Tapi kali ini tanpa hostingnya. Blog inilah yang kurawat saat ini. Yang jadi pertanyaan, apakah aku akan berhenti di sini? Atau mengembangkan skill blog-ku lagi? Atau punya rencana switch karir?

    Skill Berkarir di Dunia Profesional Digital

    Jadi, pada webinar kali ini diisi oleh narasumber kak Putri SB. Yang penasaran siapa beliau ini, cek langsung di blognya saja ya. Nah kak Putri ini cerita banyak tentang dunia blogger, profesi blogger hingga peluang yang mungkin muncul saat bekerja di industri profesional digital.

    skill Berkarir di Dunia Profesional Digital

    Perkembangan dunia digital saat ini membuka banyak peluang blogger untuk bekerja dalam berbagai bidang. Sebut saja content writer, SEO specialist, digital marketing hingga fullstack developer. Buat bisa sukses dalam berbagai bidang ini, tentu ada skill yang perlu diasah dan ditingkatkan. Jangan kayak aku zaman dulu ya, ngeblog hanya just for fun aja

    Berikut cerita dari kak Putri agar bisa meningkatkan skill, mengembangkannya hingga bisa berkarir di dunia profesional.

    1. Live Elevating Skill

    Setelah sekian tahun jadi blogger, sementara ilmu blogging makin berkembang, rasanya kalau mentok enggak upgrade skill itu, bakal nangis di pojokan deh. Apalagi kalau lihat banyak blogger yang keren-keren banget pas event Hari Blogger Nasional. Buat berkarir di dunia profesional digital, kak Putri ngasih tips: fast learner, management skill, never give up, self control, networking, dan adaptability.

    Fast learner artinya mau belajar hal baru dengan cepat. Untuk bisa melakukannya kita harus fokus dengan tujuan dan punya motivasi belajar yang kuat. Fast learner ini kemudian ditunjang dengan kemampuan menagement skill yang bagus juga. Artinya kita bisa mengelola waktu, sumber daya dan energi secara efisian.

    Kalau sudah begini, maka kita harus never give up. Selalu tanamkan prinsip pantang menyerah untuk terus belajar, apapun tantangannya. Selanjutnya kita juga perlu melengkapinya dengan self kontrol. Tidak semua hal terjadi sesuai keinginan kita. Ada saja hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Nah agar kita bisa tetap fokus dengan tujuan awal, kita perlu punya self kontrol yang baik.

    Selanjutnya adalah networking. Jika kita menemukan masalah dalam proses belajar, kita bisa mencari jalan keluarnya misalnya dengan bertanya pada yang lebih ahli. Nah ini adalah salah satu cara membangun circle pertemanan yang baik. Semakin luas networking kita, ini akan sangat membantu. Ssst ... networking yang luas juga membuka peluang pekerjaan lho.

    Yang terakhir adalah adaptability, kemampuan beradaptasi dengan ilmu baru, bidang baru, orang baru ataupun kebiasaan baru. Dengan kemampuan ini, kita bisa tetap fleksibel untuk mencapai tujuan asal kita.

    2. Core Habbit To Growth Career

    Skil saja ternyata enggak cukup. Karena ternyata kita juga perlu memperkuat core-kita. Kebiasaan membangun karir ini memudahkan kita untuk mengembangkan potensi yang sudah dimiliki. Berikut penjelasannya:

    a. Fokus

    Fokus pada tugas dan tujuan awal, membantu kita untuk mengelola diri dengan baik sehingga bisa lebih disiplin, dapat mengelola stres dan bisa mengambil keputusan bijak

    b. Disiplin

    Disiplin ibarat bernapas panjang. Terus menerus berlatih, belajar dan menerapkan kemampuan baru, tanpa kenal lelah demi mencapai suatu tujuan.

    c. Usahakan Sampai Batas

    Keluar dari zona nyaman? Sepertinya bukan. Tapi memperluas zona nyaman. Berani belajar hal baru, terus berusaha dan lakukan usaha ekstra bahkan hingga titik batas

    d. Berhenti Mencari Alasan/Pembenaran

    Ini aku banget sih, masih suka mencari pembenaran atas kegagalan yang terjadi. Ternyata ini bisa menghambat diri untuk mengembangkan potensi. Jadi, berhenti mencari alasan atau pembenaran dari kegagalan dan berani ambil langkah baru untuk berjuang lagi.

    3. Shortcut To Growth Career Path

    Kalau sudah punya skill dan kebiasaan baik, ini saatnya bertumbuh. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memperlancar jalur menuju kesuksesan, seperti afirmasi positif, tujuan yang jelas, memetakan pikiran, dan lakukan tindakan nyata. Berikut penjelasannya.

    Afirmasi positif dilakukan guna membangun kepercayaan diri, motivasi dan mindset berkembang. Dengan selalu memberikan afirmasi positif pada diri sendiri, artinya sudah separuh memperjuangkan keberhasilan. Selanjutnya kita perlu punya tujuan yang jelas. Jelas artinya spesifik terukur dan bisa dicapai. Dengan begitu, kita jadi bisa punya arah dan fokus yang jelas dalam membangun karir.

    Kalau tujuannya sudah jelas, kita perlu juga memetakan pikiran kita. Ketahui skill apa saja yang sudah kita miliki lalu buat prioritasnya. Nah dengan begitu, kita jadi tahu potensi skill mana yang bisa dikembangkan dalam karir dan mana yang masih perlu dikembangkan lagi.

    Setelah semunya, ini saatnya melakukan aksi nyata. Ambil tindakan nyata untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan di awal jadi. Caranya? Manfaatnya sumber daya yang tersedia, maksimalkan lingkungan yang mendukung dan lakukan saat ini juga.

    4. Never Ending Optimize Yourself

    Apa kalau karir sudah bagus, terus selesai? Ternyata tidak. Ilmu terus berkembang. Kita bisa punya potensi, tapi skill tetap perlu diasah dan dikembangkan lagi. Butuh usaha dan konsistensi yang baik agar bisa meraih karir yang diimpikan. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhenti upgrade diri. Berikut tahapan untuk upgrade diri:

    1. Menentukan Tujuan

    Kalau sudah sejauh ini, apa akan berhenti? Kalau tujuan yang lama sudah tercapai, ini saatnya membuat tujuan selanjutnya. Tentukan tujuan yang jelas, termasuk rencana jangka pendek dan jangka panjang. Lalu tentukan langkah apa saja untuk mencapainya.

    2. Belajar Lagi

    Kalau sudah tahu tujuan karir kita, langkah berikutnya adalah belajar lagi skill yang ingin dikuasai. Bisa ikut kursus, bootcampt atau bertanya pada orang yang lebih ahli.

    3. Lakukan yang Terbaik

    Jangan sampai yang kita lakukan sia-sia. Jadi, tiap belajar hal baru, lakukan dengan sungguh-sungguh. Lakukan yang terbaik saat belajar maupun di dunia kerja nantinya.

    4. Evaluasi

    Kalau sudah melakukan yang terbaik, apa pasti selalu berhasil? Belum tentu. Berhasil ataupun tidak, kita perlu melakukan evaluasi terhadap pencapaian yang sudah didapat. Cek lagi mana yang sudah sesuai harapan dan mana yang masih perlu ditingkatkan. Dengan melakukan evaluasi, kita juga bisa menentukan langkah yang perlu dilakukan selanjutnya.

    Bening’s POV

    Jadi, apakah aku akan terus ngeblog? Jawabanku saat ini, iya. Apakah punya keinginan buat switch karir? Mungkin tidak dalam waktu dekat. Bukan berarti tidak mau keluar dari zona nyaman, hanya memang waktunya saja yang belum tepat.

    Yang kuinginkan saat ini adalah bisa upgrade diri, lebih profesional bukan hanya general saja. Meski jujur, itu ternyata masih sulit dilakukan. Tapi semua diawali dari niat kan?

    Terakhir terima kasih selalu pada tim BRT Network yang selalu ngasih insight baru dan memaksa blogger kayak aku buat belajar lagi.   

    Tidak ada komentar:

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.