Review Novel Golden Bird Ultimate

Daftar Isi [Tampil]

Akhirnya bisa menamatkan empat series Beauty and the Best Series punya Luna Torashyngu ini. Dari keempat buku yang ada, series keempat ini yang paling tebal alias halamannya paling banyak. Puas eggak ya? Sepertinya akan lebih menarik kalau dibahas di bawah ya.

Golden Bird: Ultimate

Pengarang : Luna Torashyngu

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN: 9786020302720

Tahun terbit: 2014

Tempat terbit: Jakarta

Jumlah halaman: 272 halaman

Harga: Rp50.000,- (pada tahun 2014)

Mengintip Isi Novel Golden Bird: Ultimate

Setelah nyaris terbongkar identitasnya, Muri memilih menarik diri sejenak dari dunia hacker. Sayangnya, kehidupan damai Muri tidak berjalan lama. Bahkan ujian nasionalnya pun terancam tidak selesai karena tiba-tiba saja Muri terlibat dalam situasi tidak menentu.

Sejumlah negara melaporkan hilangnya rudal mereka. NSA (National Security Agency) memanggil salah satu staf terbaiknya untuk membantu mengatasi ini. Ternyata ada program rahasia yang bocor. Program rahasia ini tadinya tidak diakui keberadaannya, tetapi ternyata dilanjutkan. Dan kini dunia terancam karena program ini bisa digunakan untuk mengendalikan rudal-rudal yang hilang tadi. Jika rudal-rudal tadi berhasil diluncurkan untuk menyerang suatu negara, maka dunia diambang Perang Dunia Ketiga.

Muri diculik dan diancam harus mau membantu melumpuhkan program peluncur rudal-rudal tadi. Berpacu dengan waktu, Muri mencari tahu siapa yang bertanggungjawab atas semua ini sebelum Perang Dunia Ketiga benar-benar terjadi.

Petualangan Muri kali ini membawa ke masa lalunya, yang sangat ingin dilupakan. Tidak hanya masa depan dunia, Muri juga harus berpacu untuk menyelamatkan masa depannya, kehidupan dan cintanya sendiri.

Review Golden Bird: Ultimate

Sebagai series keempat alias series pamungkas Beauty and the Best, novel satu ini memang lebih tebal dari tiga novel sebelumnya. Karena yang paling tipis buku Best of the Best, cek Review Novel Best of the Best juga ya. Ekspektasi sih, semua pertanyaan terjawab dengan tuntas di novel pamungkas ini.

Apakah harus baca dulu buku-bukunya dari awal secara runtut? Sebenarnya enggak harus baca runtut sih. Karena cerita tiap novel beda. Tapi biar enggak bingung, ya sebaiknya memang baca runtut. Jadi tahu bagaimana kisah Muri secara lengkap dan utuh

Sejumlah negara melaporkan kalau rudal-rudal mereka hilang dari tempatnya. Jika disalahgunakan, maka rudal-rudal ini bisa memicu perang dunia ketiga. National Security Agency alias NSA pun turun tangan dengan mengerahkan staf terbaiknya. Tapi situasi tidak terduga terjadi, dan mau tidak mau, mereka akhirnya harus melibatkan Muri, sang Golden Bird—hacker paling dicari di seluruh dunia--.

Kalau boleh bilang, saat baca buku ini, harus fokus. Karena ada banyak nama karakter di dalamnya. Jadi kalau enggak jeli, ya bisa bingung. Dengan banyak karakter yang muncul, semua punya porsinya masing-masing. Seperti buku sebelumnya, tiap karakter ibarat punya bab sendiri. Mereka muncul bersama ceritanya yang berbentuk puzzle. Nah jadi harus sabar bacanya.

Seperti bisa diduga lah ya, Luna membawakan cerita buku ini dengan cantik. Dunia hacker diceritakan dengan menarik dan mungkin sangat tidak terduga. Di luar pikiran orang biasa. Meski tidak sepenuhnya thriller, tapi novel ini tetap menarik dengan petualangannya. Tapi jangan berharap suspense ya.

Meski demikian, ada beberapa hal yang bagiku agak mengganggu. Misalnya beberapa tokoh yang muncul mendadak. Namanya sih lengkap, tapi penjelasan siapa tokoh ini, kurang lengkap. Jadinya kadang bingung juga.

Meski demikian, yang paling menarik adalah saat Muri membahas kode-kode hacker yang ada. Matematika jadi hal dasar pada kode-kode yang ada. Dan sebenarnya kode-kode ini tidak rumit? Ah atau Luna yang ternyata bisa menjelaskannya dengan ringkas ya, jadi bisa dipahami oleh orang-orang biasa.

Bening’s POV

Saya paling suka adegan saat Muri membujuk pimpinan NSA agar dirinya tidak perlu ikut ke markas NSA. Gaya Muri ibarat sesama bos, yang melakukan negosiasi. Bukan gaya anak manja ataupun gaya cewe lembut. Muri bicara seolah pengusaha yang sedang melakukan transaksi dengan kliennya. Padahal dirinya sebenarnya masih cewek SMA yang baru kelas 12.

Hal lain yang menarik adalah munculnya karakter Yudha—yang diceritakan sebagai pengusaha—dengan istrinya Fiona. Dia ada di kisah Golden Bird alias buku pertama yang membahas kakak Muri, yakni kak Dian. Begitu pula dengan Trisona Grup yang menaungi SMA Veritas, tempat Muri sekolah. Tapi kisah Indra dari Golden Bird berakhir tidak bahagia. Muri pun kehilangan sosok Indra ini.

Yang mau tahu soal Yudha cek langsung review Novel Golden Bird: Alpha di blog ini. Dan yang mau tahu cerita Indra, cek juga Review Novel Golden Bird di laman blog ini juga, hehe

Soal imajinasi, Luna memang masih juara di keempat buku Beauty and the Best series ini. Meski di dunia nyata, mungkin banyak yang meragukan, memangnya ada ya orang Indonesia yang secerdas Muri? Well, ada atau tidak bukan poin utamanya sih. Kalau aku sendiri memilih untuk percaya, kalau orang secerdas Muri memang ada di Indonesia. Tapi bukan berarti dia harus memunculkan diri kan?

Kalau dibilang, apakah puas dengan novel ini? Entahlah. Entah karena sudah series keempat, jadi sudah terasa biasa. Entah karena memang ada yang kurang. Tapi dibanding tiga novel sebelumnya, aku merasa kalau ketegangan di novel ini berkurang alias lebih sedikit. Padahal ceritanya lebih menegangkan, tapi tensi yang kurasa saat membaca ya biasa saja.

But, its okelah

Kalau diberi pilihan apa mau lanjut baca kisah Muri lagi, aku mau saja. Asal buat cerita yang sama sekali beda polanya dengan keempat novel series ini. Atau aku perlu membaca novel bang Luna yang lain ya? Sampai jumpa di tulisan selanjutnya tentang Review Novel