Daftar Isi [Tampil]
Resensi atau review buku ibarat teropong, untuk mengintip isi buku. Kita bisa mengulik isi buku mulai dari ringkasan cerita, ulasan kritis, data-data menarik dalam karya hingga kutipan-kutipan menarik lainnya. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi atau review dapat didefinisikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku.
Orang membaca review buku umumnya karena ingin tahu tentang suatu buku, sebelum membaca secara menyeluruh. Resensi atau review buku jadi panduan dalam memilih buku, untuk memutuskan akan membaca suatu buku atau tidak. Untuk memutuskan akan membeli suatu buku atau tidak. Tapi, apa kamu tahu kalau ada berbagai jenis resensi dengan ciri khasnya masing-masing?
Yuk kita pelajari jenis-jenis resensi yang umum dikenal beserta penjelasannya.
Jenis-Jenis Resensi Buku dan Penjelasannya
Mengutip buku ‘Esensi Praktik Menulis’ karya Eben E. Siadari, ada beberapa jenis resensi berdasarkan isinya. Jenis resensi ini sebenarnya tidak baku, tetapi dapat diterapkan bersamaan. Berikut jenis-jenis resensi yang bisa kamu kenal:1. Resensi Informatif: Peta Singkat Menuju Inti Karya
Resensi informatif seperti peta singkat menuju inti cerita. Resensi jenis ini memberikan gambaran umum tentang isi buku, seperti tema utama, karakter dan ringkasan cerita. Resensi ini umumnya berupa ringkasan atau rangkuman garis besar suatu karya.Resensi informatif tidak memberikan penjelasannya yang detail. Jelas karena tujuannya hanya memberikan informasi padat pada pembaca. Pada resensi jenis ini, kadang tidak memasukkan juga penilaian pribadi penulis resensi. Jenis ini cocok bagi pembaca yang hanya ingin tahu inti suatu buku tanpa harus membaca terlalu panjang dengan analisis yang mendalam.
2. Resensi Deskriptif: Mengurai Detail Bak Detektif Jeli
Bagi pembaca yang suka detail, maka resensi deskriptif jawabannya. Resensi jenis ini menjelajah setiap sudut karya bagai detektif jeli. Pada resensi ini diulas juga mulai dari cover buku, ukuran, fitur-fiturnya dan lain sebagainya.Meski membahas secara detail, resensi deskriptif tidak mencantumkan penilaian atau evaluasi karya. Jadi murni hanya membahas detail karya saja. Karena tujuan utamanya memang hanya memberikan informasi secara detail. Bagi pembaca yang tertarik mencari informasi detail suatu karya buku, maka jenis resensi ini yang paling sesuai.
3. Resensi Evaluatif: Menilai Layaknya Juri Ahli
Seperti sebutannya, resensi evaluatif berarti resensi yang memberikan penilaian. Ibarat juri yang menilai suatu karya. Penilaian kritis yang dilakukan misalnya terhadap aspek kekuatan dan kelemahan cerita, gaya bahasa hingga kecocokan tema dengan isi buku.Resensi evaluatif menggabungkan penjelasan umum buku yang diulas dilengkapi dengan pendapat atau penilaian subjektif si penulis resensi. Tujuan dari resensi ini adalah memberikan evaluasi mendalam tentang karya yang dibahas, sehingga dapat membantu pembaca menilai kualitas suatu karya.
Pada resensi ini kadang menggunakan sistem peringkat atau rating dengan skala tertentu. Ini sangat mempermudah pembaca mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kualitas buku.
4. Resensi Kritis: Bedah Karya dengan Tajam dan Mendalam
Bagaimana jika resensi evaluatif masih kurang mendalam? Maka dibahas pada resensi jenis kritis. Pada resensi jenis ini ibarat pisau bedah, yang menguak sisi terdalam suatu karya buku. Resensi kritis berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu.Jenis resensi kritis memberikan evaluasi mendalam dan menyeluruh terhadap karya yang dibahas. Ia tidak hanya memberikan penilaian dan menganalisis saja, tetapi kadang juga menghubungkannya dengan konteks sosial, budaya, politik, dan lain-lain.
Resensi jenis ini tidak hanya mengulas menurut pendapat si penulis resensi saja, tetapi mempertimbangkan dan menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Ada kalanya resensi buku jenis ini memberikan perspektif baru bagi pembaca bahkan menantang pembaca, untuk mempertimbangkan kembali untuk membaca suatu buku atau tidak.
5. Resensi Informatif-Evaluatif: Perpaduan Ideal Dua Dunia
Seperti namanya, resensi jenis informatif-evaluatif adalah gabungan dua jenis sebelumnya. Pada resensi ini disajikan informasi penting tentang karya, berupa ringkasan isi buku dan hal-hal penting di dalamnya sekaligus analisis dan penilaian.Pada resensi jenis ini, penulis resensi tidak hanya memberikan informasi tentang isi buku, seperti tema, plot, karakter, latar belakang, dan lain-lain, tetapi juga memberikan penilaian subjektif tentang kelebihan dan kekurangan suatu buku.
Resensi informatif-evaluatif berguna bagi pembaca karena memberikan informasi umum suatu buku sekaligus penilaian kualitas buku. Jadi, jenis resensi ini sudah bisa jadi panduan lengkap untuk membuat keputusan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak. Apakah buku tersebut layak dibeli atau tidak.
Penutup
Demikian tadi jenis-jenis resensi yang ada. Masing-masing resensi dapat dibuat dan dimanfaatkan sesuai kebutuhannya. Yang butuh ringkasan, baca resensi jenis informatif. Ingin tahu lebih detail, baca resensi jenis deskriptif. Ingin tahu penilaian peresensi, baca resensi evaluatif. Dan penilaian mendalam cek resensi kritis.Dari semua jenis resensi tadi, yang dianggap paling ideal adalah resensi informatif-evaluatif. Karena dinggap sudah lengkap, berisi informasi yang dibutuhkan oleh pembaca sekaligus penilaian atau opini dari si pembuat resensi.
Akhirnya, menjelajah dunia buku makin mudah dan menyenangkan dengan bantuan resensi atau review buku. Pilih resensi atau review buku paling sesuai minat, kebutuhan dan selera. Lalu temukan buku yang paling tepat dibaca.
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya, tentang cek perlengkapan wajib reviewer buku berikut.
Ternyata banyak juga jenis-jenis resensi ya, Mbak. Soalnya saya kalau resensi, paling ringkasan buku, lalu ditambah data-data buku selesai. Saya tuliskan sedikit kelebihan buku. Karena sebuah buku, pastinya tidak ada yang sempurna. Jadi saya cari sisi menariknya saja, yang mengundang pembaca untuk membeli buku yang yang saya resensi. Apalagi memang kebanyakan buku anak-anak.
BalasHapusTernyata ada 5 macam jenis resensin ya. Belum pernah buat resensi dan review. Kalau pun suatu saat buat mungkin cocok yang jenis detektif hehe
BalasHapusWah ulasan yang daku buat soal buku ternyata masuknya resensi evaluatif. Dan menyenangkan sih memang kalau pakai rating gitu, karena bisa ngasih penggambaran dengan skala angka atau bintang
BalasHapusJadi teringat pengalaman sendiri saat mereview buku. Dari 5 jenis resensi tadi berarti saya cenderung bikin resensi informatif. Karena memang tujuan saya hanya menginfokan inti isi dari sebuah buku kepada orang lain.
BalasHapusWah ternyata banyak macamnya ya resensi. Aku suka banget baca resensi kalau membahas analisis dan menghubungkannya dalam sudut pandang yang lain. Membahas kekurangan dan kelebihan buku.
BalasHapusBanyak juga ya jenisnya. Jadi bisa dong belajar banyak untuk resensi dan review buku. Jenis resensi terbaik tergantung pada tujuan yah kak. Jika hanya ingin mengetahui informasi tentang isi buku, maka resensi informatif sudah cukup.
BalasHapusJika ingin mengetahui lebih detail tentang isi buku, maka resensi deskriptif lebih cocok. Dan jika ingin mengetahui penilaian dan rekomendasi tentang buku, maka bacalah resensi evaluatif.
Wah ternyata ada banyak jenis resensi buku ya, aku kira hanya ada satu jenis saja. Mungkin next aku pengen dilihatin dong mbak contoh dari masing-masing resensi tersebut :)
BalasHapusAku cukup dengan resensi poin 2 untuk memutuskan membeli atau tidak membeli suatu buku, karena yang di poin 2 itu bagiku lebih objektif. Soal bagus tidaknya, itu seringkali selera subjektif.
BalasHapusJenis peresensi buku aja ada jenis-jenisnya ya. Ibarat review film, kalo spoiler terlalu dalam, bakalan nggak jadi seru lagi kalo nanti nonton filmnya. Sama halnya kayak buku. Jadi, saya pribadi lebih suka resensi buku secara garis besarnya aja sih... Biar makin penasaran,nheheh
BalasHapusKupikir selama ini, resensi buku itu cuma satu jenis saja. Ternyata resensi buku itu banyak juga ya jenisnya, mulai dari yang informatif, deskriptif, kritis, atau yang kombinasi informatif dan evaluatif. Masing-masing punya sudut pandang pengulasan yang berbeda-beda
BalasHapusMeski belum pernah bikin resensi, tapi masuk akal sih ya, kalo mau baca buku tuh bisa lihat dari resensi yg ada, supaya nggak tetiba mandek baca, karena kurang menarik ceritanya. Noted dulu jenis² resensi ini, review buku kemudian.
BalasHapusTernyata resensi ga bisa ngasal ya kak. Tingga sesuaikan dgn audience-nya. Dari audience inu kita bs lihat dr pemilihan diksi hingga data pendukung ilmiah lainnya.
BalasHapusAku jg baru mengenal resensi informatif doank. Penasaran pgn th lbh lanjut ttg henis resensi lainnya.
Kupikir selama ini, resensi buku itu cuma satu jenis saja. Ternyata resensi buku itu banyak juga ya jenisnya, mulai dari yang informatif, deskriptif, kritis, atau yang kombinasi informatif dan evaluatif. Masing-masing punya sudut pandang pengulasan yang berbeda-beda
BalasHapusSejak awal bagiku resensi buku ya cuma satu jenis saja. Ternyata ada beberapa jenis resensi buku. Ke depannya aku bakalan cek nih kalau baca resensi buku, termasuk resensi jenis apa.
BalasHapusKalo mau nulis buku tentang perjalanan hidup ini, menggunakan resensi yang deskriptif bukan ya mbak.
BalasHapusAu juga akhir-akhir ini butuh banget resensi informatif-evaluatif.
BalasHapusKarena buat menentukan membeli buku fisik tuh kudu sejeli itu.. karena bakalan layak di collect atau hanya membaca aja cukup, karena sekarang uda langganan layanan membaca buku digital gramdig.
Woaaahhhh ternyata ada jenis-jenisnya. Tak kira tinggal nulis aja. Hehehe. Kalau saya buat resensi, kayaknya mampunya belajar yang nulis resensi informatif kayaknya.
BalasHapusTernyata ada beberapa jenis resensi ya...Yang pernah saya lakukan berarti resensi informatif saja.. Boleh buat bahasan lanjutannya dunk mbak terkait contoh dari masing-masing jenis resensi..hehe..penasaran soalnya.
BalasHapusternyata ada beberapa jenis resensi ya, saya tahunya bikin resensi ya seperti bikin resensi film gitu, hihihi. sekarang gak bakalan gitu lagi, aku bookmark artikelnya ya, biar gak bingung tiap mau bikin resensi mau pakai jenis yang mana
BalasHapusWaaahh ternyata resensi itu ada banyak jenisnya yaa. Mirip seperti penelitian gitu yaa jadinya. Aku pikir nulisnya suka-suka ajaaa gitu..
BalasHapus