Daftar Isi [Tampil]
Orang bilang, enggak kenal, maka enggak sayang. Begitu pula dengan postingan di blog ini, yang aslinya banyak membahas tentang buku. Ada banyak buku yang sudah saya buat ulasannya di sini. Dan dari semua tulisan itu, saya memilih istilah ‘review buku’.
sumber: bing.image |
Sebagai penikmat buku, rasanya enggak puas kalau setelah membaca ya sudah saja. Karena akan lebih puas kalau selesai baca buku, lalu membagikannya pada orang lain. Entah menjadi bahan diskusi dengan orang lain sesama penikmat buku ataupun dibuat dalam bentuk tulisan berbentuk ‘review buku’.
Dari tadi tulis ‘review buku’ terus. Sebenarnya apa sih review buku itu? Yuk ah simak tulisan berikut agar kenal lebih jauh dengan review buku.
Apa itu Review Buku?
‘Review’ berasal dari bahasa Prancis ‘revoir’ yang artinya melihat kembali. Revoir kemudian berkembang menjadi ‘reveue’ yang kemudian diadaptasi ke dalam Bahasa Inggris menjadi review. Pada masa itu, kata ini digunakan secara resmi merujuk pada inspeksi militer dan angkatan laut.
Pada masa kini, review banyak digunakan dalam berbagai hal, contohnya review buku, review film, review skincare, bahkan review barang-barang di e-commerce. Dalam bahasa Inggris, review berarti tinjauan atau ulasan. Artinya, review adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memberikan ulasan terhadap suatu hal yang sudah dicoba sebelumnya, bisa berisi kelebihan dan kekurangan produk atau jasa.
Orang yang memberikan review disebut reviewer. Seorang reviewer tidak bisa sembarangan memberikan review karena harus memiliki pengalaman dan penguasaan di bidangnya serta mengutamakan fakta dan tidak hanya opini sembarang.
Jadi, apa sebenarnya review buku? Review buku dapat diartikan sebagai:
• Suatu tanggapan, tafsiran, penilaian pada mutu atau kualitas atau isi dari sebuah buku dengan menekankan penilaian secara ilmiah dan argumentasinya.
• Suatu kegiatan mengupas, mengevaluasi, mempertimbangkan, mengkritik, membedah substansi hingga memberikan komentar terhadap sebuah buku.
• Suatu tulisan yang mengulas atau mengevaluasi suatu buku dari berbagai aspek, seperti isi, gaya penulisan, dan relevansi dengan pembaca.
Jadi, review buku dapat diartikan sebagai tulisan yang berisi ulasan atau evaluasi terhadap sebuah buku. Review buku biasanya ditulis oleh penulis, kritikus buku, editor ataupun pencinta buku untuk memberikan tanggapan terhadap suatu buku. Dahulu, review buku hanya dimuat di media seperti surah kabar atau majalah. Saat ini, review buku juga bisa ditemukan di situs web, blog, bahkan media sosial.
Kenapa Saya Menulis Review Buku?
Seperti sudah saya tulis di atas, isi blog ini banyak membahas tentang review buku. Ada sejumlah buku yang pernah saya ulas dan saya bahas. Jadi, kenapa sih saya menulis review buku?
Bahan Bakar Menulis
Koleksi buku di rumah tadinya hanya jadi pajangan setelah selesai dibaca. Sayang kan? Selain membaca buku fisik, saya juga suka membaca buku dan ulasan buku di internet. Kalau selama ini saya hanya jadi konsumen, kenapa saya tidak jadi produsennya saja?
sumber: pixabay |
Hanya jadi pembaca saja ternyata tidak membuat saya puas. Akan lebih asyik kalau tulisan saya juga dibaca orang lain. Dari hobby membaca buku, lalu bercerita dalam bentuk tulisan, jadilah review buku.
Saya senang membagikan kenikmata ketika membaca buku, menyelesaikannya hingga akhir, bahkan perasaan-perasaan lega, kesal dan marah pada karakter dari buku yang saya baca. Akhirnya, dari membaca buku, jadi sumber energi untuk menulis, dan jadilah review buku.
Bahan Pertimbangan Sebelum Membaca Buku
Agar tidak kecewa saat membeli buku, saya biasanya cari tahu dahulu apa isi sebuah buku yang saya incar. Kalau perlu, saya juga mencari tahu kesan yang dirasakan orang lain yang membacanya lebih dahulu.
Akhirnya, review buku menjadi hal penting yang mendasari pertimbangan saya sebelum membaca dan membeli suatu buku. Tidak semua review yang ada meyakinkan sih. Berbeda reviewer, tentu beda isi dan kesannya. Tetapi paling tidak, bisa jadi bahan pertimbangan untuk mengembalikan kebiasaan membaca kan?
Biar Enggak Lupa Isi Buku
Adakalanya seorang beberapa kawan bertanya isi suatu buku pada saya sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli atau membacanya. Ternyata membuat review buku membantu saya untuk mengarsipkan ingatan tentang buku itu.
Saya bisa kembali menceritakan isi suatu buku tanpa membacanya ulang dari awal karena saya punya ulasan atau review-nya. Makin bertambah usia, isi kepala kan makin banyak ya. Kalau enggak punya catatan dalam bentuk review ini, tentu ribet jadinya.
Mengasah Kemampuan Menganalisis
Adakalanya, saya membandingkan isi review buku yang saya buat, dengan tulisan orang lain. Dan wah kok tulisan saya masih begini? Ternyata ada banyak hal yang masih saya lewatkan. Ternyata review milik orang lain bisa membidik sudut pandang yang lebih cermat dan menarik untuk disimak.
Dari membaca hasil review orang lain dan menulis review buku sendiri, secara tidak langsung saya jadi belajar mengasah kemampuan menganalisis. Saya menjadikan review buku orang lain sebagai inspirasi. Saya sontek langkah-langkahnya dalam membuat tulisan, lalu saya aplikasikan dalam tulisan sendiri agar lebih enak dibaca.
Bentuk Dukungan untuk Penulis, Penerbit, dan Toko Buku
Pernah buku yang saya tulis, dibuat review dan ulasannya oleh orang lain. Rasanya sesenang itu. Isinya pun tidak hanya pujian saja, tetapi kritik yang memang perlu saya dengar dan perlu saya tahu. Saya jadi tahu kekurangan yang ada di buku saya. Jadi, ternyata review buku itu sangat berarti bagi penulis lho.
Tidak hanya bagi penulis, bagi penerbit dan toko buku, review buku juga sangat berguna. Ini bisa jadi dukungan bagi mereka, untuk meningkatkan nilai penjualan. Pada akhirnya jika semua merasa diuntungkan, maka dunia literasi makin menyenangkan.
Sebagai portofolio
Dahulu saya menulis review buku hanya sekadar ‘have fun’. Wujud rasa senang saya setelah membaca dan ingin membagikan pada dunia luar dan orang lain. Tetapi semua berubah saat beberapa kali ada kawan penulis yang mengetuk surel saya, menawarkan bukunya untuk saya buat reviewnya setelah membaca beberapa tulisan saya.
Uwow!!! Ini sangat menarik. Beberapa kali saya bisa dapat buku menarik, tanpa harus mengeluarkan uang, berkenalan dengan para penulis keren dan memenuhi asupan otak saya akan bacaan. Boleh kan ya kalau tulisan yang dibuat bisa menghasilkan cuan juga, hehe
Penutup
Bicara soal review buku memang tidak ada habisnya. Meski istilah review memang banyak digunakan dalam berbagai bidang dan mengulas produk, tetapi saya lebih suka menggunakannya dalam mengulas produk berupa buku, dan jadilah review buku.
Perubahan kesempatan membaca yang saya alami saat ini membuat saya pun harus melihat ulang tulisan-tulisan review buku saya. Karena sebelum membuat review buku, tentu harus membaca buku lebih dahulu. Padahal kadang ada saat ‘malas’nya membaca buku, muncul. Ini yang harus dicari solusinya. Kuy, yang punya pengalaman menarik soal review buku juga, share di komen bawah ya. Sampai jumpa di tulisan lainnya.
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.