Hari Blogger Nasional: Harus Tetap Ngeblog?

Daftar Isi [Tampil]

Halo, diriku di tahun 2023 yang masih ngeblog? Hari blogger sebenarnya kemarin ya, 27 Oktober. Jadi telat sehari, enggak masalah kali ya, hehe. Inti dari postingan ini adalah ingin tulis saja. Tulis apa yang jadi unek-unek dan isi pikiran beberapa waktu belakangan.

Sejarah Singkat Hari Blogger Nasional

Sejarah hari blogger dimulai dari event yang diselenggarakan 27 Oktober 2007 yang lalu. Saat itu, sejumlah blogger kenamaan bertemu dengan diprakarsai perusahaan Maverick. Pertemuan itu sendiri kemudian dikenal sebagai ‘Pesta Blogger’.

Pada pesta blogger 2007, hadir sekitar 500-an blogger, tamu dan media. Artinya, blogger di Indonesia sudah cukup banyak. Saat itu acara dibuka oleh Menkominfo Muhammad Nuh yang kemudian dalam sambutannya menginisiasi bahwa 27 Oktober menjadi hari Blogger Nasional. Saat itu sebenarnya tidak ada belum ada rencana apapun terkait inisiasi hari blogger.

Apa sih arti hari blogger nasional? Meski bukan merupakan hari resmi pemerintah, hari blogger menjadi salah satu hari penting bagi para blogger. Momen Pesta Blogger 2007 menandai jika blog dan dunia online mulai makin digemari oleh masyarakat Indonesia. Sehingga Pesta Blogger 2007 dapat dianggap sebagai jembata teknologi di masa depan.

Setelah peluncurannya di tahun 2007, Pesta Blogger rutin digelar tiap tahunnya. Tidak hanya membahas mengenai blog saja, tetapi juga menyentuh berbagai isu dan bergaul dengan banyak peristiwa di Indonesia.

Generasi Blog di Indonesia

Berdasarkan sejumlah sumber, perkembangan blogger di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga generasi, antaranya:

1. Generasi Awal (1998-2001)

Blogger ini adalah generasi paling awal menulsi blog. Kebanyakan berisi tema jurnal pribadi. Para blogger berkumpul pada search engine msn.or.id. Pada generasi awal, para blogger banyak menulis pada platform gratis seperti livejournal.com atau blogger.com

2. Generasi Kedua (2001-2002)

Selepas tahun 2001, blogger di Indonesia makin berkembang dengan munculnya sejumlah komunitas blogger. Contohnya ada blogbugs, angkringan (Jogjakarta), bbv.or.id (Bandung), dan tukanglenong (Jakarta).

Pada generasi ini, isi dari blog masih dominan berisi jurnal pribadi. Tapi dari segi jumlah, terlihat peningkatan yang sangat pesat. Para blogger ini mulai menggunakan blogger.com, pMachine, dan MT.

3. Generasi Ketiga (Tahun 2004-sekarang)

Generasi ketiga blogger ini dianggap sebagai generasi yang lebih modern. Mereka lebih menguasai teknologi dibanding dua generasi sebelumnya. Tema yang ditulis oleh blogger generasi ini juga lebih beragam. Tidak lagi hanya seputar jurnal pribadi saja, tetapi menjadi tema-tema umum yang mulai dicari oleh pengguna internet. Mereka umumnya menggunakan wordpress dan blogspot.

Awal Mula Jadi Blogger

Awal mulaku ngeblog karena Raditya Dika. Sepertinya alasan ini juga jadi alasan banyak blogger ya. Dari buku kambing jantan-nya, aku berpindah membaca jurnal yang diposting di blog. Dan akhirnya melipir ingin membuat tulisanku sendiri.

Pertama kali buat blog tahun 2008 di blogspot. Seperti Radit, isinya ya curhat. Cuma karena tidak ada teman atau kawan yang bisa diajak sharing, pun tidak ada yang mengajari, jadi bentuknya ya masih cupu banget.

Setelah punya blogspot, aku melipir ke platform lain. Sebut saja multiply, livejournal hingga wordpress. Semua platform blog aku jajal. Tapi ya karena memang tidak ada perencanaan yang baik, akhirnya hanya akun saja, tanpa isi. Duh dark banget ya awal mulaku ngeblog.

Aku serius ngeblog mulai 2011. Blog pertamaku yang punya domain TLD adalah blog tentang hiburan. Dan itu aku tekuni sampai 2013. Sejak 2014 hingga sekitar 2016, aku masih ngeblog, tapi tidak sesemangat era 2011-2013 lagi. 2016, domain pertama ini akhirnya kuikhlaskan tidak diperpanjang lagi. Aku masih menulis di domain gratisan, tidak lagi dengan domain TLD.

Hingga 2020 akhir, aku kembali beli domain baru TLD. Domian inilah yang jadi tempat nulisku sekarang. Tempatku mengembangkan diri saat ini. Dan saat ini berbeda dengan era nge-blog yang lama. Aku mulai menapaki menulis yang menghasilkan. Lewat review produk ataupun content placement.

Haruskah Aku Tetap Ngeblog?

Pertanyaan ‘haruskah aku tetap ngeblog?’ rasanya punya banyak jawaban. Sekali lagi, tiap tahun, sambil memperingati hari blogger nasional, aku kembali melihat ke belakang. Aku masih tetap mencari jawaban dari pertanyaan ini. Meski nanti dan besok, aku masih tetap melakukan kegiatanku yang biasanya, menulis.

Beberapa bulan belakangan, semenjak punya bayi, kecepatan menulis dan waktu menulisku banyak berkurang. Mencari waktu untuk menulis, tidak mudah. Meski aku tetap mencari waktu untuk menulis. Meski merelakan waktu-waktu tertentu untuk tetap menulis.

Lelah, pasti. Tapi toh tetap dijalani. Ada kalanya rasa bosan itu hadir. Tapi aku tetap kembali lagi. Karena pada akhirnya, bukan tentang hobi atau mengatasi rasa bosan. Tapi menulis, adalah caraku saat ini agar tetap waras. Meski ada begitu banyak hal ruwet di pikiranku. Tapi menulis jadi caraku untuk mengurai beberapa helai keruwetan itu. Sekali lagi, menulis menjagaku tetap waras. Dan aku menyukai itu.

Bagaimana dengan nantinya? Besok, lusa, pekan depan, bulan depan, tahun depan? Bulan depan jadwal perpanjangan domain blog ini. Meski memang belum bisa menabung banyak, tapi aku selalu berusaha menyisihkan penghasilan dari menulis untuk beberapa kebutuhanku.

Kadang, muncul keinginan untuk memperpanjang waktu menulis lagi. Memperluas lingkup menulis lagi. Aku berharap untuk bisa melakukannya. Bukan hanya soal uang dan penghasilan saja. Meski tidak bisa kupungkiri, itu menjadi penting sekarang. Tapi juga soal bukti kalau aku masih ada. Kalau aku masih bisa tetap bertahan. Kalau apa yang kujalani sekarang, meski bagi orang lain mungkin terlalu kecil, tapi aku menganggapnya besar.

Sebagai penutup tulisan curhat ini, aku Cuma mau bilang: dengan menulis, aku ada. Dengan menulis, aku ingin tetap menjaga kewarasanku. Selamat Hari Blogger Nasional.