Daftar Isi [Tampil]
Kalau cara menulis review buku yang baik, pasti sudah baca dong ya. Di blog ini sendiri sudah ada panduan menulis review buku dan beberapa tips menulis review buku yang juga bisa dibaca dan dipraktikkan, agar bisa menulis review buku yang menarik.
Tapi, pernah enggak sih kepikiran kalau tidak semua buku itu bagus? Ya memang sih, buku itu seperti makanan, tergantung selera pembacanya masing-masing. Buku bagus di sini, maksudnya buku-buku yang secara kualitas (isi, tata bahasa, alur, fisik, dll) sudah bagus atau sesuai standar yang diterima banyak orang. Kan ada itu, buku yang sampulnya bagus, tapi ternyata isinya hanya begitu-begitu saja. Nah, enggak semua buku harus menerima pujian. Ada juga buku yang memang butuh untuk dikritik dari berbagai segi. Terus, bagaimana dong cara menulis review buku untuk buku jelek?
Cara Menulis Review Buku Negatif
Seperti halnya buku bagus, buku dianggap jelek juga relatif sih. Tergantung selera pembaca. Pun sebuah buku yang aku baca dan kuanggap bagus, belum tentu juga dianggap bagus oleh blogger buku lainnya. Begitu pula sebaliknya. Susah enggak sih, tulis review buku, tapi bukunya kuanggap jelek?
Kalau aku, mungkin bukan buku jelek ya. Tapi lebih tepat aku menyebutkannya buku yang tidak cocok dengan seleraku. Ya meski kadang, ada juga buku yang sebenarnya cocok dengan seleraku, tapi eh tapi, karena satu dan lain hal jadi terlihat jelek. Membuat pujian untuk sebuah review buku yang bagus, bukan hal sulit bagiku. Meski subyektif, kalau memang bagus sih ya sudah ngalir saja. Tapi kalau bukunya tidak sesuai seleraku atau ada yang membuatnya terlihat jelek, nah itu baru mikirnya agak lama.
Menulis review buku, terutama review buku bernada negatif, sebenarnya bukan menunjukkan ketidaksukaan pada penulisnya. Aku tidak pernah merasa kalau penulis menulis sebuah karya asal-asalan. Pasti mereka sudah punya usaha atau effort yang tidak main-main. Hanya saja, sekali lagi, tidak semua buku sesuai selera pembaca. Berikut beberapa tips yang kucoba kulakukan saat menulis review bagus untuk buku jelek a.k tidak sesuai seleraku.
Jangan Bermain Kotor, Mengkritik yang Tidak Berhubungan
Hal ini penting diingat saat menulis review dari buku yang tidak disukai, buku jelek, atau buku yang tidak sesuai selera. Seperti halnya berinteraksi di dunia nyata, ya usahakan tidak bermain kotor. Yang dikritik di sini kan karyanya, jadi ya jangan bermain kotor dengan mengkritik penulis a.k orangnya. Itu sudah beda cerita.
Apapun dan bagaimanapun, tetap hormati penulis dengan karya-karya mereka. Beberapa penulis menghabiskan bulanan bahkan tahunan untuk menulis buku hingga akhirnya bisa diterbitkan dan bisa diakses orang banyak. Meski tidak suka dengan tulisannya, sekali lagi jangan kritik penulisnya. Karena fokus yang akan dibuat review itu bukunya.
Jelaskan yang Membuat Kecewa atau Tidak Puas
Kalau kamu merasa buku itu tidak sesuai harapan, maka jelaskan. Apakah karena genrenya berbeda dengan seleramu? Apakah karena isinya yang harusnya memotivasi ternyata tidak berpengaruh terhadap hidupmu? Beritahukan hal ini pada pembaca, apa saja dan kenapa. Jelaskan kenapa merasa kecewa dan tidak sesuai harapan.
Kalau bisa memberikan contohnya, lebih bagus lagi. Misalnya ada karakter atau plot yang tidak disukai. Ataupun cara penulisan yang tidak sesuai dengan selera kita ataupun standar penulis yang ada. Apapun itu, akan lebih baik jika ada contohnya langsung juga.
Tetap Jaga, Jangan Bocorkan Seluruh Isi Buku
Meski bukan buku yang disukai atau tidak sesuai selera, tetap tidak dibenarkan kalau membocorkan seluruh isi buku ya. Harus ada keseimbangan antara menulis review buku dengan tidak membocorkan seluruh isi buku.
Kalau memang mau memberikan kritik, ya berikan pada bagian yang spesifik saja. Karena review buku yang baik, adalah analisis terhadap suatu buku, meski memberikan kritik pada bagian tertentu, tetapi tetap membuat orang tertarik untuk membaca isi buku secara keseluruhan.
Pertimbangan Apa yang Ingin Dicapai Penulisnya
Apapun yang sebenarnya ingin dicapai oleh si penulis, tetap hargai aspek itu. Berikan apresiasi terhadap usaha penulis menunjukkannya lewat karya. Saat membaca hasil karya orang lain, artinya kita masuk ke dalam pikirannya dan melihat dari sudut pandang itu. Pertimbangkan hal itu, sebelum mengkritik apapun hasil karya mereka.
Contohnya jika ada sebuah buku yang bertujuan menggunakan cerita untuk menunjukkan masalah sosial tetapi ternyata pengembangan karakternya tidak terlalu baik. Paling tidak hargai usaha itu. Meski kadang pandangan tiap pembaca bisa saja berbeda.
Tetap Tunjukkan Hal Baiknya
Apakah pada suatu buku semua bagiannya buruk? Pastinya enggak juga. Dalam sebuah buku yang jelek atau tidak sesuai selera pun, pasti ada hal baik yang bisa diambil dan ditunjukkan saat menulis review buku. Tidak ada buku yang sempurna, apapun itu. Setiap buku pasti punya perbedaan dan hal baik atau hal positif yang bisa diungkap. Pasti ada kok review buku negatif yang tetap bicara aspek positif dari si buku itu.
Bahkan meski reviewer tidak merekomendasikan buku itu, tetap penting menunjukkan hal baiknya. Yang bisa saja direspon berbeda oleh pembaca lainnya. Review yang seimbang, akan lebih berguna bagi pembaca jika dibandingkan hanya dari satu sisi saja.
Mungkinkah Suatu Karya Jadi Lebih Baik?
Salah satu alasan menulis review dari buku jelek atau memberikan kritik atas sebuah buku, bukan untuk menjatuhkan hasil karya atau penulisnya. Tapi untuk memacu penulis agar bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Review buku adalah salah satu cara agar penulis tahu yang dipikirkan oleh pembaca atas karya mereka. Dalam banyak review yang dibuat, penulis akan tahu dari sudut pandang pembaca, dan saran apa yang bisa mereka dapatkan untuk memperbaiki karya mereka di masa depan. Penulis tidak bisa hanya diberi tahu sisi baik dari karya mereka saja, karena ini akan membuat mereka menjadi terlalu nyaman dan tidak berkembang. Justru kritik atau review buku negatif yang bisa membantu penulis jadi lebih baik. Tentu jika dilakukan dengan cara yang baik juga.
Pertimbangkan Pembaca Lain yang mungkin Menikmati Buku itu
Apakah satu review buku negatif langsung menjadikan sebuah buku dianggap jelek? Ya tidak juga sih. Sekali lagi, buku itu selera bagi pembaca. Ada yang cocok seleranya dan ada yang tidak. Ada yang suka dan ada yang tidak. Nah, karena itulah saat menulis review, seorang reviewer yang menulis review buku negatif tetap harus mempertimbangkan kemungkinan pembaca lain menyukai buku itu.
Penutup
Itu tadi beberapa tips/saran yang bisa dilakukan untuk menulis review buku negatif. Sekali lagi, memberikan kritik pada sebuah karya, bukan berarti untuk menjatuhkan karya itu. Hal ini adalah cara untuk memperbaiki sebuah karya di masa depan. Fokuslah memberikan kritik atau masukan pada hasil karya, bukan pada penulisnya kalau memang tidak ada hubungannya dengan isi buku.
Terakhir, apakah semua buku yang direview negatif pasti jelek? Tidak. Buku itu seperti makanan, ada yang cocok dengan selera pembacanya dan ada yang tidak cocok. Kalau tidak cocok dengan selera seorang pembaca, bukan berarti buku itu pasti jelek. Hanya tidak cocok saja. Mungkin bagi pembaca lain, yang cocok dengan seleranya, maka buku itu bagus. Sampai jumpa di tulisan lainnya.
coba komentar di blog sendiri
BalasHapusyattta! bisa komentar lagi
Hapus