Daftar Isi [Tampil]
Review Novel Tangan Kelima ini jadi tulisan review buku-ku setelah sekian lama, hehe. Serius, memang sudah lama enggak tulis review juga ini. Btw, novel ini sebenarnya sudah masuk wish list bacaan sejak lama banget. Sejak sebelum pendemi dan masih belanja lewat akun belanja khusus buku. Tapi akhirnya beli di aplikasi ijo dengan versi sampul yang berbeda. Dan here we go, saatnya membuat ulasan.
Tangan Kelima
Penulis: C Armantyo
Penerbit: Sunset Road
ISBN: 978-623-95641-1-7
Jumlah halaman: 268 halaman
Cetakan pertama: Desember 2020
Mengintip Sampul Belakang Tangan Kelima
Tahun 2002, MOBIL mewah keluaran tahun 1960-an ditemukan bersama BPKB yang menunjukkan 4 nama pemilik sebelumnya ditambah sepasang heels perempuan.
RANTAU, fresh graduate arkeologi dan makelar barang antik, menemukan mobil itu di garasi rumah yang ditinggal mati ayahnya. Bersama sahabatnya, DAAN si mahasiswa antropologi, Rantau menelusuri para pemilik mobil terdahulu yang melepaskan mobil itu akibat peristiwa-peristiwa besar: isu komunisme, krisis moneter 98, sindikat rahasia, sampai pendemi.
Hingga di 2020, seorang pemuda misterius datang bersama mobil yang telah berpindah tangan dari Rantau, membawa sebuah kotak ke rumah Rantau yang kini menjadi rekan kepolisian.
Wisata sejarah yang menambah pengetahuan tentang tempat dan manusia di Jakarta, mewarnai petualangan mencari jejak sang mobil. Romansa serta berbagi intrik untuk merebut kembali mobil yang penuh kenangan, mempersulit menjawab teka-teki yang sebenarnya: SIAPAKAH SANG TANGAN KELIMA?
Review Novel Tangan Kelima
Cerita Awal Dulu
Pertama kali melihat judul novel ini, rasa penasaranku terpancing. Apalagi saat membaca ringkasan ceritanya. Sampul bukunya juga cukup menarik. Meski butuh waktu cukup lama hingga akhirnya novel ini ada di deretan koleksi buku-ku, dengan sampul berbeda.
Btw, novel ini pernah terbit sekitar tahun 2013 (kalau enggak salah), karena aku menemukan beberapa review tentang novel ini pada tahun itu. Tapi sepertinya novel ini kemudian diterbitkan ulang pada tahun 2020. Aku tidak yakin isinya sama persis atau berbeda. Yang jelas, yang aku baca adalah novel versi 2020, dengan setting pendemi. Jadi, kalau ada yang merasa berbeda, mungkin kita membaca buku yang berbeda tahun terbitnya.
Perburuan Harta Karun
Saat membaca ringkasan ceritanya, aku langsung berpikir kalau ini adalah novel thriller. Bab awal bercerita di tahun 2020, tentang dua orang pemuda yang sebenarnya tidak terlalu dekat, tetapi kebetulan bersama untuk menemui seseorang yang jadi tokoh utama cerita novel ini. Cerita bergeser pada masa sekian tahun sebelumnya di awal tahun 2000-an pada bab berikutnya.
Selanjutnya, cerita berjalan lurus. Tokoh utama di buku ini adalah Rantau, seorang mahasiswa arkeologis yang menemukan sebuah mobil antik Mercedez Benz SL klasik berwarna merah di garasi rumah ayahnya yang telah meninggal. Dengan setting awal 2000-an, mobil seperti ini sudah termasuk langka dan berharga mahal. Apalagi, Rantau pun menemukan BPKB mobil itu masih tergeletak di sana. Ditambah lagi sepatu wanita berwarna merah.
Penemuan ini pun membawa Rantau pada petualangan mencari dan menemukan keempat nama pemilik mobil ini sebelumnya, yang tertera pada BPKB yang ditemukannya. Tapi, rupanya penelusuran Rantau bukanlah penelusuran biasa. Dia bertemu dengan berbagai macam orang bersama kisah mereka masing-masing dengan mobil itu. Belum lagi, ternyata ada orang yang tidak suka jika Rantau menelurusi para pemilik mobil itu sebelumnya. Rantau—bersama sahabatnya Daan—pun diincar bahaya.
Ya, aku lebih suka menyebut penelusuran Rantau ini sebagai perburuan harta karun. Bukan berbentuk benda—atau semacamnya—tapi harta karun berupa informasi tentang masa lalu si mobil. Karena ternyata mobil itu sudah berada dari masa ke masa, membersamai para pemilik sebelumnya dengan cerita mereka yang tidak biasa. Termasuk cerita berpindahtangannya mobil itu pada para pemilik berikutnya.
Tadinya aku pikir akan menemukan banyak adegan aksi ala detektif begitu. Ternyata eh ternyata, enggak sebegitunya sih. Meski awalnya aku pikir ini novel thriller. Meski memang ada adegan Rantau yang bikin kacau di rumah salah satu pemburu mobil ini, tapi kok kayaknya dia ini terlalu superhero ya?
Beberapa Hal yang Janggal
Meski aku tulis beberapa hal yang janggal, aku enggak akan ulas semuanya ya. Beberapa saja deh. Misalnya hubungan Rantau dengan Daan. Diceritakan kalau mereka ini sahabat dekat sejak SMP hingga kuliah. Bahkan tidak jarang Rantau menginap di kos Daan. Tapi ada bagian cerita yang seolah menunjukkan ketidakdekatan mereka. Entah sih. Apakah memang cowok, meski dekat bersahabat, seperti itu?
Kedua, tentang sepatu wanita mahal yang ditemukan Rantau bersama mobil itu. Kenapa Rantau jadi curiga ya, kan bisa saja itu sepatu milik wanita-nya ayahnya? Toh ayah dan ibu Rantau juga sudah lama pisah. Kenapa Rantau harus berpikir rumit? Entah
Ketiga, soal pajak mobil. Mobil mewah itu ada BPKB-nya, tapi tidak ada STNK-nya, apalagi pajaknya sudah mati cukup lama. Tapi Rantau kok pede saja ya, membawanya perjalanan cukup jauh, bahkan masuk Jakarta. Apalagi beberapa waktu kemudian, Rantau juga membawa mobil itu saat menelusuri para pemilik sebelumnya. Memang enggak takut ketemua polisi? Iya sih, itu awal 2000-an.
Keempat, soal Anna. Salah satu nama yang muncul pada penelurusan Rantau. Sepertinya si Anna ini cerdas banget ya, sampai bisa membohongi Rantau. Bahkan memaksa Rantau menyusulnya keluar negeri. Eh apa Rantau yang kurang peka ya, sampai bisa dibohongi Anna nyaris dua pertiga isi buku?
Kayaknya itu saja dulu deh, nanti kalau nemu lagi, aku tulis lagi.
Rantau si anak Rantau
Sebagai tokoh utama, Rantau ini ternyata berhasil membuatku agak kesal sih. Kok kesannya dia ini sok pintar banget ya. Apalagi saat menemui beberapa orang yang usianya jauh lebih tua, kesannya tidak punya sopan santun atau minimal basa basi lah.
Selain itu, Rantau diceritakan memiliki kemampuan analisis yang bagus. Tapi sepertinya ini tidak banyak muncul dalam ceritanya. Justru kesannya Rantau ini agak grusa-grusu dan buru-buru mengambil keputusan terhadap sesuatu. Justru orang yang menarik adalah Elora. Mantan pacar Rantau ini ibarat obatnya Rantau. Kepekaannya terhadap situasi Rantau yang akhirnya malah menuntun Rantau memecahkan misterinya.
Penutup
Justru twist yang tak biasa adalah ketika sesuatu yang menyeramkan rupanya menjadi suatu yang manis, bukan? Thriller jadi roman. Daripada kebanyakan percintaan anak muda sekarang, awalnya romance ujung-ujungnya jadi Thriller, - (Rantau - Hal 234)
Kalau berharap full genre thriller atau detektif, mending tahan diri dulu deh. Karena plot twist di akhir cerita novel justru lebih mirip kisah romansa, persahabatan, dan keluarga. Latar belakang Rantau sebagai lulusan arkeologis pada akhirnya membantu banyak dalam penelusurannya mencari pemilik mobil merah antik itu sebelumnya.
Endingnya? Jelas sangat plot twist. Terutama pada bagian epilog. Dan akhirnya memaksaku membaca kembali bab prolog atau awal novel ini. Meski memang ceritanya tidak seperti thriller yang aku harapkan, tapi aku terhibur dengan novel ini. Keren. Bisa lah ya, 8/10 untuk rating novel ini. Btw, aku jodoh kali ya dengan judul ‘Kelima’. Setelah baca ‘Negara Kelima-nya’ E.S Ito, lalu Tangan Kelima-nya C Armantyo ini. Besok apa lagi ya, yang ‘Kelima?’
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.