Daftar Isi [Tampil]
Kalau ada pertanyaan, postingan apa yang paling banyak saya buat di blog ini, jawabannya adalah review buku atau resensi buku. Yang kedua baru tips dan trik. Hanya saja, kok sampai saat ini saya tidak menulis apa itu review buku?
Sebenarnya ini dimulai dari rasa belum pede yang muncul. Ya, saya memang suka membuat resensi atau review buku. Tapi semua itu murni saya lakukan karena suka aja. Dan sayang kan, kalau buku yang sudah dibaca hanya dinikmati sendiri. Kayaknya akan lebih seru kalau dibagikan juga lewat tulisan.
Mungkin itu alasan saya membuat review buku. Tapi sebenarnya, alasan utama saya menulis review buku adalah, saya ingin sekali jadi produsen. Selama ini hanya jadi pembaca saja. Tidak puas rasanya. Dan ingin agar tulisan saya yang dibaca orang. Dan hoby membaca buku inilah yang jadi bahan tulisan.
Kenikmatan ketika membaca buku, menyelesaikannya hingga akhir, punya kepuasan tersendiri. Memang, tidak semua buku saya habiskan membaca. Ada juga yang tdak habis. Tapi, dari buku-buku yang selesai dibaca, saya menemukan dan mendapatkan energi untuk menulis.
Baca juga Daftar Review 2021 part 1
Sebelum membaca sebuah buku, saya biasanya mencari tahu lebih dulu apa isi buku itu. Bahkan kalau perlu, mencari tahu dulu kesan yang dirasakan orang lain yang sudah lebih dulu membacanya. Hal ini yang menurut saya membuat review atau resensi ini penting.
Yang jelas, ulasan, review atau resensi buku inilah yang sering menjadi bahan pertimbangan saya sebelum membeli dan membaca suatu buku. Memang tidak semua meyakinkan dan sesuai sih. Ada juga yang isi resensi dan isi buku aslinya jauh berbeda dan mengecewakan. Tapi, paling tidak ada pertimbangan kan?
Baca juga Daftar Review 2021 part 2
Apa itu Resensi Buku?
Resensi aslinya berasal dari bahasa Belanda, resentie. Nah artinya sendiri adalah kupasan atau pembahasan. Istilah resensi bisa mengacu pada kupasan atau pembahasan mengenai buku, film atau drama. Nantinya ulasan ini dipublikasikan di media massa, website, blog, majalah, bahkan media sosial.
Sementara itu, dalam kamus Sinonim bahasa Indonesia, istilah resensi diartikan sebagai pertimbangan, pembicaraan atau ulasan buku. Maka, resensi buku dapat diartikan sebagai aktivitas mengupas, mengevaluasi, mempertimbangkan, mengkritik, membedah isi sampai memberikan komentar terhadap sebuah buku.
Intinya, untuk bisa membuat penilaian terhadap suatu buku, seorang pembaca harus membaca buku itu terlebih dahulu. Bagaimana bisa dia memberikan penilaian kalau tidak membacanya?
Baca juga Daftar Review 2020 part 1
Resume Buku, Resensi Buku, dan Review Buku
Dalam perkembangannya, istilah yang digunakan tidak hanya resensi saja. Di dunia akademik, yang paling sering digunakan adalah resensi buku. Tetapi di kalangan pembaca yang lebih luas, ada juga istilah resume buku, resensi buku, dan review buku.
Lalu, apa perbedaan resume buku, resensi buku, dan review buku?
Secara umum, resume sering diidentikkan dengan ringkasan atau meringkas. Jadi resume buku adalah tulisan yang berisi poin-poin dari isi yang ada pada suatu karya berbentuk buku. Resume mencakup bagian awal, tengah hingga akhir buku. Semuanya ditulis lengkap, tetapi dalam bentuk ringkas.
Baca juga Daftar Review 2020 part 1
Resensi buku dan review buku, sama seperti pembahasan sebelumnya adalah memberikan penilaian, pengkajian, pembahasan atau kritik terhadap suatu buku. Artinya, tidak hanya meringkas isinya saja, tetapi juga memberikan penilaian terhadap isi bukunya.
Ketiga hal ini sebenarnya saling terkait. Resume berasa dari kata bahasa Inggris re- yang berarti kembali, dan ‘sume’ yang berasal dari ‘summary’ yang artinya kesimpulan. Sedangkan resensi berasal dari bahasa Belanda ‘resentie’ yang berarti menilai. Dan review berasal dari bahasa Inggris yang berarti evaluasi terhadap suatu karya.
Dari ulasan ini, bisa disimpulkan kalau review dan resensi mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas dan memberikan penilaian terhadap suatu karya. Berbeda dengan resume yang hanya ‘meringkas’ tanpa memberikan penilaian.
Dalam resensi atau review, juga termasuk ‘resume’. Karena biasanya sebelum memberikan penilaian atau ulasan, pembuat resensi atau review akan menuliskan terlebih dahulu resume atau ringkasan isi buku yang akan dibahas.
Baca juga Review Buku Islah Cinta
Penutup
Kalau saya pribadi, lebih memilih istilah review. Istilah resensi lebih banyak digunakan pada area akademik. Jadi terkesan lebih serius. Ini sih pendapat pribadi ya. Sementara review terkesan lebih populer.
Meski kedua hal tadi sebenarnya memiliki arti yang hampir sama, tapi bagi saya rasanya berbeda. Ketika membuat resensi saya merasa punya tanggungjawab lebih besar untuk bisa memberikan penilaian seobyektif mungkin.
Baca juga Tujuh Alasan Perlu Buat Resensi Buku
Selain di area akademik, menurut saya, istilah resensi lebih cocok digunakan untuk publikasi di media-media serius seperti koran atau majalah sastra. Biasanya isinya juga lebih mendalam dan dibuat oleh orang yang benar-benar ahli di bidangnya.
Sementara kalau review, terasa lebih populer dan lebih santai. Terutama untuk mengisi blog. Oke, itu sedikit ulasan awal tentang review buku. Sampai jumpa di tulisan lainnya.
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.