Kelas Optimasi SEO: Belajar dari Nol

Daftar Isi [Tampil]

Kelas optimasi SEO kali ini benar-benar membuatku pegal-pegal. Berawal dari ‘rasa’ nyasar hingga maju mundur mau lanjut atau tidak. Tapi sudah telanjur di sini, rasanya sayang kalau harus mundur tanpa ada usaha. Minimal, usaha dulu lah ya. Soal hasil, belakangan.

Sebenarnya, apa sih SEO ini? SEO adalah singkatan dari "search engine optimization" (pengoptimalan mesin telusur) atau "search engine optimizer". Sederhananya, SEO adalah upaya-upaya yang perlu dilakukan agar blog mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian. 

Awal kelas ini adalah story IG dari blogger asal Surabaya yang kuikuti, mbak Vicky Laurentina. Dia menyebutkan soal kelas optimasi SEO dan menawarkan followernya kalau mau ikut. Setelah kuketuk DM-nya, ternyata direspon dan aku diberi link pendaftaran.

Seperti kelas-kelas lainnya, aku mendaftar saja. Toh tidak ada salahnya menambah ilmu soal blog yang memang tidak pernah usang. Masalahnya, kelas kali ini berbeda dari kelas biasanya. Efek yang kualami dari secuil mengikuti kelas: sakit kepala, leher kaku, gemas, kepo, hingga kuota internet yang membengkak.

Memangnya ini kelas optimasi SEO apa sih sebenarnya?

Kelas Optimasi SEO dari BRT Network

Setelah melakukan pendaftaran lewat form, tidak langsung masuk kelas. Sempat terpikir: ah enggak lolos nih, kayaknya. Atau salah masukkan info ya?’ Tapi selang beberapa hari setelahnya, aku pun diundang masuk kelas di grup whatsapp.

Ada sekitar 90 orang di grup ini. Dari sekian banyak orang, hanya ada dua yang kukenali. Pertama, mbak Vicky yang materinya pernah kuikuti di kelas Personal Branding untuk Blogger. Kedua, seorang teman blogger dari komunitas lain. Admin ataupun coach-nya tidak ada yang kukenali.

Dari informasinya, kelas ini direncanakan sekitar sebulan. Ada jadwal materi, tugas serta evaluasi yang dibagikan di grup juga. Dan masalahnya, kalau tidak menyelesaikan tugas, hukumannya kick dari grup. Baru masuk grup udah dibuat merinding sedap, haha

Mengintip Isi Kelas Gratis BRT Network

Kalau tadi sudah bahas sedikit tentang SEO, nah ada lagi nih BRT. Jadi, BRT adalah singkatan dari Blog Ruang Tunggu. Kalau dari blog resminya, BRT Network adalah arena bermain dan belajar para blogger untuk bisa berbagi ilmu, pengetahuan, update dunia blogging, untuk bertumbuh bersama-sama. 

Untuk kenalan lebih jauh, cek langsung ke websitenya ya. 

Hingga tulisan ini dibuat, baru dua (atau tiga?) materi dan tugas diberikan. Tulisan ini adalah tugas ketiga. Dan akan ada materi lebih banyak lagi nantinya. Tugas dari kelas yang sudah kukerjakan yakni:

1. Memeriksa ssl blog

Semua penghuni kelas ini punya domain TLD. Maka, ssl jadi hal yang penting. Domainku ini baru akan berusia setahun pekan depan. Tapi dari materi di kelas lain, ssl sudah kupastikan jadi hal wajib yang nempel pada domainku.

2. Cek Struktur Blog untuk Optimasi SEO

Dari cek struktur blog ini aku kenal dengan ekstensi Meta SEO Inspector. Pertama kali dipasang dan cek blog, ada 6 tanda merah di blog-ku. Tugas peserta kelas, adalah membenahi masalah-masalah ini. Dari judul, bahasa, dan masih banyak lagi.

3. Pasang Google Analytic (GA) dan Google Search Console (GSC)

Dari kelas-kelas blog sebelumnya, aku belajar dua hal ini. Sayangnya, keduanya nganggur alias tidak terpakai, lantaran aku melewatkan beberapa hal. Di kelas blog BRT ini, aku terpaksa membongkar dua hal ini (lagi).

Belajar Ngeblog dari Awal Lagi

Dunia blog sebenarnya bukan hal terlalu baru bagiku. Kebanyakan isi blogku tentang buku, cinta, kehidupan, dan kopi. Blog pertamaku ada sejak 2011. Sempat berkutat dengan blogspot, sebelum akhirnya beralih ke wordpress. Tapi saat itu, ada partner yang mengurusi html dan teman-temannya. Hasilnya, kemampuanku jauh dari standar.

Blog itu bertahan hingga sekitar 2017, sebelum akhirnya aku vakum dan tidak memperpanjang domain yang sudah bersamaku sejak 2011. Anehnya, aku tidak kapok dan jajan domain lagi di akhir 2020.

Sejak setahun silam, aku lebih banyak berkutat dengan buku. Karena itulah, blogku kali ini memang secara khusus membahas tentang resensi buku. Meski kadang ada saja alasan sulit menulis. Tapi toh aku tetap bertahan hingga saat ini, karena aku menyukainya. 

Meski tidak banyak, saat itu aku juga belajar soal SEO. Tapi, seperti dikatakan mbak Monica:

ngerjain blog ini PR-nya seumur hidup 

Dan dilanjut mbak Marita:

…beres benerin, algo google berubah lagi. Gitu aja terus. Tapi itulah nikmatnya ngeblog.

Itulah yang kurasakan. Ilmu yang dulu pernah aku dapat, ternyata sudah usang dan mengalami begitu banyak perubahan. Di masa vakumku, aku benar-benar ketinggalan banyak hal. Google enggak peduli soal vakumku ngeblog, dan terus memperbaharui algoritmanya.

1. Menabrak Ngeri Bongkar HTML

Bagiku, yang paling ngeri dari beberes blog adalah bongkar html. Beruntung sekarang aku pengguna blogspot (lagi). Meski sempat berkutat dengan wordrpress, tapi urusan template ini, aku lebih akur dan bersahabat dengan blogspot.

Kelas ini benar-benar memaksaku untuk berani bongkar html. Tentu dengan peringatan: 

jangan lupa cadangkan template sebelumnya! 

Demi tugas, rasa takut itu kupaksa menyingkir.

Saat awal-awal cek dengan meta SEO Inspector, sempat terpikir untuk ganti template yang lebih bersahabat. Tapi, kupikir lagi, kalau ganti template, maka PR-ku akan makin banyak. Aku harus bongkar dari awal lagi. Akhirnya kuputuskan bertarung dengan template yang ada. Memang sih, belum semua indicator di meta SEO ini hijau alias oke. Masih ada beberapa bagian blog-ku yang harus diperbaiki lagi.

Pengalaman ngeri-ngeri sedap ternyata dialami oleh mbak Novia yang satu grup denganku. Insiden tak terduga karena kebakaran Gedung Cyber beberapa hari silam, membuat blog-nya mendadak tidak biasa diakses.

Ini adalah kelasnya yang kedua di BRT. Tentu beda rasanya dengan kelas yang pertama, karena di kelas kedua ini, mbak Novia punya target jelas: performa blog lebih baik.

Pengalaman ini jadi lecutan bagiku. Situasi tidak terduga bisa saja terjadi. Dan aku harus siap dengan hal itu. Jadi memang harus lebih berani lagi bongkar html. Masalah-masalah yang saat ini masih ada di blog, bisa kok diperbaiki sambil melanjutkan kelas.

2. Sakit Kepala dan Leher Kaku, Padahal Baru Mulai

Awal masuk kelas ini, aku sudah dibuat sakit kepala dan leher kaku. Gimana enggak, baru ditinggal beberapa menit saja, chat sudah puluhan bahkan ratusan. Rasanya benar-benar bikin ngeri, karena untuk nyimak materi dari coach, harus manjat obrolan ke atas. Oke, sabar.

Tidak cukup dengan chat yang ratusan, beberapa materi pun harus nyari sendiri. Aku dibuat sulit tidur karena dateline tugas. Belum lagi kekhawatiran ketinggalan materi di grup.

Satu hal yang sangat kusyukuri, coah-nya sabar banget. Mereka tetap menyempatkan waktu untuk membalas pertanyaan-pertanyaan di grup, meski tak henti-hentinya muncul. Totalitas banget ya, salut.

Beruntung di tugas ketiga ini, kami dibuat grup-grup kecil. Setidaknya, dengan anggota grup yang lebih sedikit, maka tidak terlalu banyak tertinggal materi. Dan satu lagi, kawan di grup kecil ini, berasa jadi kawan seperjuangan.

Kalau kata mbak Sakifah yang satu kelompok denganku, bingung baca materi+chat kalau telat buka grup. Jadi harus pinter cari teman buat privat ngikuti materinya. Setelah belajar dan berusaha baca di grup pastinya ya.

Peran grup kecil ini memang sangat terasa bagiku, berasa kelas privat. Sama seperti target yang diinginkan mbak Sakifah, aku juga berharap bisa mengikuti kelas ini sampai akhir, semoga bisa.

Kesimpulan: Arti Kelas Optimasi SEO dari BRT Buatku

Kelas optimasi SEO Blog ini belum selesai. Masih ada sekitar tiga pekan lagi ke depan yang harus aku siapkan. Belum terbayang tugas-tugas seperti yang menunggu nantinya. Pengetahuan soal SEO-ku yang sudah usang, memaksaku belajar dari nol lagi di kelas blog BRT ini.

Iseng buka web-nya BRT, nemu artikel yang mengatakan: ‘tidak usah ikut kelas gratisan, karena hanya menyiksa saja’. Aku Cuma bisa ketawa. Apakah ini yang akan kualami nantinya? Capek, kepala sakit, leher kaku, tapi tetap berusaha untuk melanjutkan kelas?

Saat iseng juga, aku cek blog para peserta kelas lainnya yang jauh lebih keren. Dari sini, sempat terpikir, apa aku bisa ya mengikuti kelas ini? Yang lain pengalaman sudah banyak, dan belajar lebih cepat. Sementara aku belajar dengan lambat.

Yang ingin kulakukan sekarang adalah: mengosongkan gelas pikiranku dan memaksa diri belajar dari nol lagi. Asal badan bisa diajak akur, aku akan lanjut. Soal hasil, setidaknya, aku bisa kembali mengisi otakku dengan pengetahuan baru soal blog. Kalau bisa diaplikasikan minimal ke blog sendiri, itu lebih baik lagi. 

Dan tentu, mengisi blog artinya memaksa diri untuk selalu punya alasan menulis dan bisa bangkit serta bisa mengatasi writer block. Yuk ah, jangan nyerah belajar lagi, belajar dari awal lagi dan tidak pelit berbagi ilmu. Sampai jumpa di tulisan lainnya.