Daftar Isi [Tampil]
Tahun 2021 hampir habis, dan yang harus dikerjakan berikutnya adalah membuat blog planner 2022. Bagiku, Desember berarti evaluasi kegiatan blogging selama satu tahun, buat postingan akhir tahun tentang membaca dan resolusinya lalu persiapkan tahun depan.
Masalah utamaku ngeblog adalah keterbatasan ide. Meski sudah melakukan riset keyword, tapi tetap saja belum bisa mengatasi buntunya tulisan. Kalau ide sedang banyak, bisa sih buat tabungan tulisan. Tapi kalau sedang mentok, ya hilang semua. Apalagi kalau sudah ketemu dengan godaan menulis yang datang dari luar.
Sebenarnya, sejak lama aku berpikir untuk membuat semacam perencanaan blogging dalam waktu tertentu. Jadi dengan modal kata kunci yang ada, aku bisa membuat rencana akan menulis apa saja, dan akan diposting kapan saja.
Misal dengan kata kunci buku dan cinta, kehidupan, kopi dan persahabaan. harusnya sudah bisa jadi satu ide tulisan nih. Sayangnya, meski sudah dibuat seperti ini, ada saja alasan mentok di tengah-tengah.
Beberapa kali ikut kelas blog, yang kutanyakan selalu sama: bagaimana membuat rencana tulisan agar bisa posting teratur? Tapi jawabannya masih tetap belum memuaskan. Aku masih belum menemukan cara yang tepat membuat blog planner atau rencana blogging.
Dan akhirnya aku bisa menemukan materi ini di kelas BRTnetwork ini. Kyaaaa … seneng banget dong. Berasa: ‘ini lho yang aku cari’. Lah, emang materi Blog Planner itu seperti seperti apa sih?
A.Sekilas Blog Planner Bersama Mbak Marita Ningtyas
Bersyukur rasanya masih bisa ikut kelas blog optimasi SEO bersama BRTnetwork. Tentu dengan rasanya yang nano nano dan super bikin deg-degan. Nah materi terbaru nih, adalah tentang membuat blog planner atau perencanaan blog yang diisi oleh blogger Marita Ningtyas.
Menurut mbak Marita, blog planner ini adalah perencanaan blog. Jadi, semacam gambaran apa saja yang mau dikerjakan. Nah untuk membuatnya, harus tahu tujuan yang ingin dicapai dulu dong. Tujuan berhubungan juga dengan kategori tulisan nantinya.
Agar google dan mesin pencari lainnya tetap ramah pada blog, maka perlu dibuat jadwal posting. Kalau jadwal posting sudah ada, tulisan harus ada dong. Artinya blogger harus punya bank ide. Kalau sudah sampai sini, tinggal eksekusi aja kan, buat outline dan tulisannya.
Kenapa sih perlu ada blog planner? Ribet banget. Ehm, kalau menurutku, justru ngeblog tanpa rencana itu yang ribet. Semua serba spontan, jadi riset belum matang, bisa jadi tulisan pun enggak memenuhi standar. Nah blog planner ini bisa membantu mengatasi itu.
Yang jelas, dengan blog planner, posting menjadi lebih teratur, isi blog seimbang, apa yang dicari pembaca bisa ditemukan dengan mudah, ikut rame di hari special, dan tentunya tidak akan kehabisan ide menulis. Ini nih masalahku sebenarnya, ide yang enggak langsung disimpan, biasanya menguap hilang.
Nah masih menurut mbak Marita nih, blog planner sendiri bisa dibuat dari tahunan, bulanan, mingguan hingga harian. Wah kalau gini enak dong ya, rencana ngeblog selama setahun sudah bisa dibuat jauh-jauh hari.
Apalagi ada aplikasi pembuat blog planner yang bentuknya juga lucu-lucu. Jadi pengen kaaaan. Oh iya, di akhir materi, peserta kelas diberi tugas membuat blog planner. Hmmm, enaknya blog bening pertiwi ini mau dibuat gimana ya tahun depan.
B. Membuat Blog Planner 2022 versi Bening Pertiwi
Oke, jadi blog planner 2022 versi Bening Pertiwi kali ini adalah untuk memenuhi tugas kelas blog BRTnetwork. Btw, untuk tugas satu ini aku sama sekali tidak merasa terpaksa. Justru seneng banget, akhirnya bisa buat blog planner juga.
1. Tujuan dalam Blog Planner
Hal yang kupelajari dari materi Mbak Marita saat membuat tujuan dalam blog planner: jelas dan realistis.
Membuat tujuan dalam blog planner harus jelas. Kalau mau idealis, aku akan bilang tujuanku: membuat artikel secara teratur. Tujuan ini enggak salah sih. Cuma, menurutku belum jelas. Tujuan yang jelas adalah tujuan yang realistis dan dapat dicapai. Artinya, terukur.
2. Hal-hal yang Dilakukan untuk Mencapai Target
Untuk mencapai tujuan dalam blog planner, tentu ada hal-hal yang harus dilakukan. Kali ini, aku melihat lagi pada blog milik mbak Vicky.
Kegiatan yang kulakukan untuk mencapai tujuan ini dibagi lagi menjadi kegiatan tahunan, bulanan, mingguan dan harian.
Kegiatan tahunan artinya hal-hal yang dilakukan sepanjang tahun. Kegiatan bulanan, bisa berarti target bulanan yang perlu dilakukan. Dan kemudian kegiatan mingguan dan harian, akan sangat rapi lagi kalau dimasukkan dalam tabel khusus.
Rencanaku sebagai kegiatan tahunan ngeblog ada tiga. Pertama, memberesi performa blog. Ini yang tengah kulakukan saat ini. Kedua ikut kelas blog, minimal dua kali lah dalam satu tahun. Update ilmu itu wajib. Dan ketiga, mencatat tanggal/momen penting selama satu tahun 2022 nanti.
Dari rencana tahunan ini, aku berpikir membuat kalender posting bulanan, yang berisi rencana mingguan ataupun harian. Termasuk dalamnya jadwal posting, jadwal kegiatan, serta ide atau bahkan judul postingan.
Sebagai blogger dengan niche buku, sebenarnya, di goodreads, aku juga punya semacam tantangan goodreads untuk membaca buku dalam satu tahun. Sepertinya ini bisa dimasukkan juga dalam rencana tahunan dan bulananku deh.
Membuat blog planner bukan berarti setiap hari harus ngeblog juga sih. Ternyata, dengan membuat blogger planner justru bisa menyiapkan waktu khusus untuk me time atau rebahan. Bahkan bisa punya checklist weekend juga yang menyenangkan, berbeda dari waktu blogging.
Nah rencana kegiatanku minggu ini dimulai dari riset untuk materi blog planner pada hari Senin dan dilanjutkan menunlis serta unggah artikelnya di hari Selasa. Hari ketiga, tanggal 15 Desember saatnya share link artikenya di twitter dan facebook.
Setelah tugas membuat blog planner ini selesai, saatku aku riset untuk artikel berikutnya. Aku biasa posting tiap hari Sabtu. Jadi, jadwal di hari Kamis adalah riset, lanjut hari Jumatnya untuk menulis. Berhubung aku juga punya jadwal blog walking, ini juga harus kuselesaikan hari Jumat.
Baru di hari Sabtu, 18 Desember artikel kuposting. Hari Minggu biasanya aku tidak ada aktivitas khusus sih, istirahat gitu. Jadi bisa kumanfaatkan untuk sekadar share link artikelku di twitter dan facebook.
Lanjut ya. Seperti dikatakan mbak Marita kemarin, selain membuat blog planner, harus ada evaluasinya juga. Blog planner disusun berdasarkan evaluasi tahun lalu dan jadi patokan tahun depan. Intinya, harus lebih baik untuk taun depan.
Sebenarnya, kalau yang ini sudah biasa kulakukan sih. Aku menulis daftar bacaan serta ulasanku dalam satu tahun. Tahun lalu aku menulis daftar review buku bagian pertama dan daftar review buku bagian kedua, karena memang agak banyak.
Selain membuat tulisan daftar review buku, aku jugat buat tulisan tentang foto-foto favoritku. Kuakui, kemampuan fotoku masih jauh dari kata keren. Tapi, dengan membuat list foto buku favorit ini, aku jadi bisa melihat perkembangan kemampuanku. Oke, dua hal ini jadi tulisan akhir tahunku, menutup tahun 2021 nantinya.
C. Cerita Seputar Blog Planner
1. Komentar Tentang Blog Planner
Nah kalau ini, bagian yang kusukai, cerita alias curhat. Jadi, di grup kami, grup D, terdiri dari lima anggota. Ada mbak Rhoshandhayani Koesiyanto Taslim, mbak Lailatul Istiqomah, mbak Ajeng Pujianti Lestari, mbak Vicky Laurentina, dan aku sendiri.
Kalau di kelompok sebelumnya, seluruh anggota kelompokku menggunakan blogspot. Nah di kelompok sekarang, ternyata ada yang menggunakan wordpress. Kemarin, ini sempat jadi bahan obrolan juga sih. Karena memang ada beberapa hal yang berbeda. Oke lanjut.
Nah di kelompok ini, ada dua orang yang kukenal. Pertama, mbak Vicky Laurentina dan mbak Lailatul Istiqomah.
Seperti pernah kubahas di tulisanku sebelumnya, aku tahu mbak Vicky Laurentina yang merupakan food blogger Indonesia dari kelas personal branding untuk blogger di suatu komunitas. Dari sana, aku mengikuti IG-nya dan belajar banyakkkkk banget dari blognya.
Saat materi blogger planner selesai, mbak Vicky ini yang paling gercep. Dalam selang waktu beberapa jam saja, sudah menyodorkan blogger planner-nya di grup kami. Uwaaaa … selain gercep, blog planner milik Mbak Vicky menurutku jelas banget.
Iya, jelas. Jelas target/tujuan yang ingin dicapai. Lalu dibuat rencana tahunan, bulanan, mingguan bahkan hingga harian. Dan semuanya adalah hal-hal yang terukur.
Bagi orang biasa berkutat dengan angka sepertiku ini, lebih mudah mengukur sesuatu dengan angka, hehehe. Jadi, kalau ada angkanya, jelas apakah parameter itu tercapai atau tidak. Kalau tidak mencapai parameter (angka) yang dibuat, berarti target tidak tercapai. Sederhana kan?
Blogger berikutnya yang kukenal adalah mbak Lailatul Istiqomah, dengan blognya istiqomahsweet(dot)com. Aku tahu dia karena satu grup whatsapp dari suatu komunitas. Tahu dari zaman blognya masih blogspot, dan sekarang muncul dengan (dot)com.
Bisa dibilang mbak Istiqomah ini punya semangat besar banget buat belajar. Maaf ya, mbak, kadang enggak bisa banyak bantu.
Berikutnya ada mbak Rhoshandhayani Koesiyanto Taslim dan mbak Ajeng Pujianti Lestari. Sejujurnya, ini pertama kalinya aku berinteraksi dengan keduanya. Awal masuk grup D, aku hanya menyimak obrolan mereka berdua dengan mbak Vicky, hehe.
Kalau melihat interaksi mereka, rasanya memang menyenangkan ya, bisa punya teman sesama blogger. Dari mulai saling support dalam blogging hingga bisa becanda hal-hal lain. Semoga aku bisa punya teman seperti ini yang bestie banget ya.
2. Ide Mahar untuk Blogger
Oh iya, ada satu hal lagi yang belum aku bahas dari tulisan kali ini. Di atas, aku memberi judul tulisan ini ‘Mahar untuk Blogger’. Apa sih artinya? Mana dari tadi enggak dibahas juga. Oke, kali ini aku bahas deh.
Dimulai dari cerita mbak Rhoshandhayani yang mengatakan kalau mengambil alih akun blog punya pacarnya. Nah di bawah, langsung deh ditembak sama mbak Vicky: ‘kamu nikahin dia?’ yang dilanjut dengan:
apakah kamu menikahinya supaya kamu bisa mengambil alih akun domainnya?
Sejujurnya aku ketawa baca ini. Apalagi saat mbak Ajeng menyambung komentar:
nikahin blogger itu maharnya blog ya.
Sebuah ide pun muncul di kepalaku. Bagaimana kalau nanti minta mahar akun blog ya? Selain minta mahar saham atau crypto, juga bisa jadi pilihan sih. Duh, mikirku jadi jauh banget sih. Tapi serius, ini patut lho untuk jadi bahan pertimbangan.
Ya kali aja, kamu yang baca, silakan siapkan maharnya ya. Boleh buku, akun blog, saham, atau crypto. Eh tapi, crypto masih laku apa enggak sih? Tapi boleh juga sih, beberapa pernak pernik yang disukai pencinta buku. Ini juga bisa jadi ide keren blog plannerku selanjutnya.
D. Kesimpulan
Akhirnya sampai juga di bagian akhir tulisan. Seperti biasa, kalau tulisan isinya curhat memang selalu lancar jaya. Aku ingat salah satu quote dari suatu komunitas yang kuikuti:
menulis bisa sendirian, tapi jadi penulis butuh teman
Aku berterima kasih pada kawan-kawan satu grup yang selalu saling dukung. Maafkan aku yang belajarnya pelan banget gini, semoga kalian enggak nyerah. Yang jelas, dukungan ini semoga enggak berakhir bersama berakhirnya kelas ya.
Kan enggak lucu jadinya, kalau sudah buat blog planner 2022, terus enggak dilaksanakan. Salah satunya karena kurang dukungan. Karena enggak ada yang mengingatkan bahkan menjewerku kalau mulai males atau melenceng dari target.
Ini ceritaku membuat blog planner Bersama kawan-kawan. Sampai jumpa di tulisan lainnya.
huahahaha aku kudu ngguyu ngekel karo gojekan iku
BalasHapust-tapi, mbak ... ini yang paling berkesan bagiku dari grup D
Hapusmaafkaaaaaan, aku yang nyolong ceritamu
Meskipun sudah lewat, aku ingin bilang, makasih ya waktu itu udah dateng ke webinar yang kubikin bareng BloggerHub. Dan makasih juga udah bikinin artikel tentang ini. Kulihat dari kolom komennya, banyak sekali pengunjung yang belajar hal baru dari isi webinar yang Bening tulis :)
BalasHapusterima kasih juga, mbak. sudah berkunjung ke sini. Senang bisa ikut webinar dari mbak, semoga ketemu lagi di lain kesempatan
HapusBener-bener buat ngakak iya kak. Hihihi. Bisa juga ya, seperangkat blogger buat mahat. Jadi terngiang-ngiang.
BalasHapusiya kaaaan ... sekarang trend lho, bikin mahar aneh2
HapusJadi udah sah ni?
BalasHapusEh, lulus maksudnya XD
Kalo maharnya blog ntar susah nyebutinnya.
Dengan mahar sebuah blog dengan nama domain blablabla.com, umur blog sekian tahun, jumlah artikel sekian, D.A sekian, pageviews perbulan sekian, tunai.
Hahahaha :D
ngoahahahahaha
Hapusenggak apa2 dong, biar keren dikit
biar beda sama yg lain
Komentar dulu ah sebelum baca, soalnya dari paragraf diatas rada sama , masalahnya di keterbatasan ide. Cuma sebenernya blog yang tak bahas itu luas banget, nulisnya kali ya yang malas :). Sama musti eksperimen sendiri, soalnya berkaitan sama pengetahuan gitu, kaya tutorial. Masa iya mau bikin tutorial cuma dari referensi orang, ga dicoba sendiri dulu kaya kurang mantep buat di share lagi wkwokwokwowko :v.
BalasHapuskalau tutorial, lebih mantep kalau udah pernah ngalami sendiri sih
Hapustapi, misal dari referensi orang lain juga nggak apa2 kok, tinggal pinter2 aja ngemasnya semenarik mungkin, hehe
semoga aku bisa konsisten dengan blog planner yang aku buat, selama ini ga pernah aku tulis, jadi sekenanya dan sebisanya aja, alias cuman di dalam kepala aja ngingatnya
BalasHapusseruu banget kelas kemarin ya mbak, sayang banget aku ga bisa ikutan
iya, semoga bisa konsisten dengan blog plannernya. ya meski kadang melenceng juga, tapi merencanakan sesuatu juga enggak salah
Hapus