Daftar Isi [Tampil]
Setelah kesibukan yang cukup menyita waktu di pekan itu, akhirnya punya kesempatan untuk jalan-jalan. Bukan ke tempat yang jauh tapi cukup untuk merasa lelah hingga terlelap di sepanjang perjalanan.
Tujuan kali ini adalah pantai. Sudah bisa membayangkannya? Ya, pasir putih yang membentang, angin yang bertiup melambaikan nyiur lalu ombak yang saling berkejaran. Ah ya, kalau membahas soal pantai, saya selalu teringat dengan ‘Gadis Pantai-nya’ Pramudya Ananta Toer. Salah satu masterpiece tulisan beliau yang saya baca di masa SMA dulu. Iya, beneran, buku itu adalah buku pertama Pram yang saya baca. Menyusul setelahnya Calon Arang, dan Anak Semua Bangsa. Ah, buku-buku yang bikin kangen.
Nah, apa dong hubungan pantai Karapyak dengan buku Gadis Pantai? Enggak ada, hahahaha. Hei, bukan begitu maksudnya ya. Pantai selalu punya daya tariknya sendiri. Entah karena suasana tempatnya, entah masyarakat di sekitarnya ataupun kenangan yang tetiba muncul karena berada di sepanjang pantai.
Sekilas Pantai Karapyak
Pantai Karapyak sendiri berada di kabupaten Pengandaran, provinsi Jawa Barat. Kalau dari arah Cijulang, maka sudah tidak terlalu jauh. Masih satu jalur menuju pantai Pangandaran yang terkenal itu. Berbeda dengan pantai Pangandaran yang lebih terkenal dan lebih ramai, Pantai Karapyak ini ibarat surga tersembunyi di sisi selatan pulau Jawa. Lokasinya yang masih dekat dengan Pantai Nusakambangan membuatnya bisa melihat sisi lain pelabuhan menuju Nusakambangan.Deretan pantainya sendiri cukup panjang, dengan pasir putih yang membentang lalu batuan karang yang persis membatasinya dengan laut. Sama seperti pantai lain di deretan selatan pulau Jawa, sebenarnya pantai Karapyak ini juga memiliki ombak yang cukup besar. Jangan heran jika saat air pasang, maka bisa naik cukup tinggi hingga pemukiman. Jadi, akan sangat jarang ditemukan orang yang mandi di pantai. Kalau hanya bermain air, masih ada lah ya.
Iya, betul, dari pantai Karapyak memang bisa disaksikan dengan mata telanjang, keeksotikan pulau Nusakambangan. Tapi tameng Nusakambangan ternyata belum bisa melindungi Pantai Karapyak dari ombak pantai.
Saat ini pantai Karapyak sendiri sudah mulai dikelola. Sisi pantainya sendiri sudah diberi area untuk berjalan kaki. Beberapa tempat foto juga mulai bermunculan. Lapar? Sudah banyak tempat makan yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Ingin menginap? Tentu sudah banyak juga penginapan dengan berbagai fasilitas yang diberikan.
Nah pas jalan-jalan kemarin nih, sempat berhenti di dua spot area pantai. Spot pertama dengan area berjalan kaki untuk pengunjung. Di dekatnya pepohonan bakau berhasil menjadi penghalang dari panasnya terik matahari siang. Ombaknya? Pada saat kami datang ke pantai, ombak sedang tidak terlalu besar. Jadi sangat ramah dan enak untuk bermain air.
Area makannya gimana nih? Tenang di area pertama ini, bebas kok memilih jenis makanan atau jajan. Semua dikelola oleh penduduk sekitar dengan harga yang relatif lebih ramah kantong jika dibandingkan dengan tempat wisata umumnya. Asyik kan? Cuma karena memang dikelola warga, tidak ada tempat makan berupa rumah makan yang punya ruang cukup luas untuk rombongan.
Area makannya gimana nih? Tenang di area pertama ini, bebas kok memilih jenis makanan atau jajan. Semua dikelola oleh penduduk sekitar dengan harga yang relatif lebih ramah kantong jika dibandingkan dengan tempat wisata umumnya. Asyik kan? Cuma karena memang dikelola warga, tidak ada tempat makan berupa rumah makan yang punya ruang cukup luas untuk rombongan.
Spot Kedua
Di spot kedua, areanya lebih ramai pengunjung. Kalau di area pertama tadi kebanyakan adalah pohon bakau, maka area kedua ini didominasi dengan pohon kelapa. Meski memang tetap ada rumpun pohon bakau dan rumpun pandang. Nah di area kedua ini lebih enak buat ngumpul. Kami bisa menggelar tikar sewaan dan menggelar makanan camilan sambil menunggu pesanan makan siang. Ya, di area ini penyedia makanan berupa warung makan lebih banyak dan lebih lapang untuk rombongan.
Area pantainya? Jelas lebih luas dibandingkan dengan area pertama tadi. Karena lebih luas, pantainya juga lebih ramah untuk bermain anak-anak. Nah kalau tadi saya cerita soal pelabungan arah Nusakambangan, maka di area pantai kedua inilah pulau Nusakambangan terlihat dengan jelas. Kalau jalan ke arah timur, maka akan disambut dengan karang yang yang makin tinggi. Ya, di area pantai kedua ini adalah area paling timur dari Pantai Karapyak. Ke arah timur lagi sudah tidak ada pantai landai yang bisa didatangi, karena semuanya adalah karang yang cukup tinggi.
Area pantainya? Jelas lebih luas dibandingkan dengan area pertama tadi. Karena lebih luas, pantainya juga lebih ramah untuk bermain anak-anak. Nah kalau tadi saya cerita soal pelabungan arah Nusakambangan, maka di area pantai kedua inilah pulau Nusakambangan terlihat dengan jelas. Kalau jalan ke arah timur, maka akan disambut dengan karang yang yang makin tinggi. Ya, di area pantai kedua ini adalah area paling timur dari Pantai Karapyak. Ke arah timur lagi sudah tidak ada pantai landai yang bisa didatangi, karena semuanya adalah karang yang cukup tinggi.
Yang Menarik dari Pantai Karapyak
Dari semua tempat di area Pantai Karapyak, ada satu spot yang menurut saya menarik. Ada satu pohon yang berdiri sendirian di tengah pepasir pantai. Putihnya pantai ada di sekitar pohon itu. Rindangnya sudah cukup menarik perhatian meski baru dilihat dari jauh. Kalau bicara romantisme, memang romantis pohon satu ini, hahahaBicara soal selera, pantai Karapyak ini buat saya menyenangkan. Tidak terlalu ramai pengunjung, fasilitas cukup lengkap, makanan banyak dan suasana yang asyik masih khas desa. Cuma satu yang agak mengganggu, adanya sejumlah anjing yang berkeliaran bebas di sana. Memang sih, tidak mengganggu. Tapi kalau kita buka makanan, maka mereka akan mendekat dan minta makanan. Hiks, kan jadi enggak seru nih.
Rasanya sehari belum cukup untuk menikmati eksotisme pantai ini. Keramahan masyarakat sekitarnya dengan bahasa Sunda-nya yang khas cukup membuat betah. Sejujurnya saya penasaran suasana sunset di pantai ini. Sambil rebahan di pantai menikmati semilir angin sore dan suasana senja yang ... ah, kenapa jadi anak senja sih, hahahaha. Mungkin saya berpikir untuk kembali mengunjungi pantai ini, sambil menikmati senja ditemani buku-buku.
Rasanya sehari belum cukup untuk menikmati eksotisme pantai ini. Keramahan masyarakat sekitarnya dengan bahasa Sunda-nya yang khas cukup membuat betah. Sejujurnya saya penasaran suasana sunset di pantai ini. Sambil rebahan di pantai menikmati semilir angin sore dan suasana senja yang ... ah, kenapa jadi anak senja sih, hahahaha. Mungkin saya berpikir untuk kembali mengunjungi pantai ini, sambil menikmati senja ditemani buku-buku.
Bersih ya pantainya. Beda dgn pesisir Utara :'(
BalasHapusMain layangan disitu kayaknya asyik :D
Bener Kak, pantai pesisir Selatan selalu menawarkan keindahan pasir dan bibir pantai yang masih alami. Beda banget dengan pesisir Utara yang rata2 sudah terbeton bibir pantainya. Jadi kesannya kaku dan tidak menarik jika digunakan sebagai wisata untuk menikmati air laut sambil tiduran di bibir pantai.
Hapusbersih bangeeeet, mana sepi pula
BalasHapusenggak banyak pengunjung
pokoknya pas banget lah buat yang pengen liburan tanpa pengen ketemu banyak orang
penginapan ada, tempat makan ada, pantai masih luas
sini main kesini deh
Ntah Kpn bisa ngebolang lagi :'(
HapusWkwkkw.. judulnya sangat menggoda sekali, kak. Itu di bawah pohon yang rindang, engga ada yang bikin ayunan? :)
BalasHapuskepikiran kan, kayaknya seru ada ayunan di bawah pohonnya itu
Hapustapi waktu pulang, saya dapat cerita, katanya pohon itu horor, hahaha
akhirnya ngerti, kenapa enggak ada ayunan di bawah pohon itu
Saya baru tahu nih kalo di Pangandaran ada pantai Karapyak ini. Secara saya terakhir kali berkunjung ke Pangandaran sekitar 10 tahun yang lalu. Huaa lama banget ya.padahal disana ada rumah saudara jauh.
BalasHapusPasirnya warnanya masih alami ya. Bagus banget buat foto apalagi tempatnya tidak ramai. Jadi merasa aman kalau liburan saat pandemi.
BalasHapusAku pernah ke pantai ini, pas tur pariwisata Jawa Barat bersama komunitas. Memang pantainya masih asri dan bersih. Dan juga pas untuk yang suka sunyi dan kesunyian.
BalasHapusPantai memang the best destination, ntah itu tuk liburan atau sekedar melepas penat.
BalasHapusSerem juga kalau di pantai ada banyak anjing, soalnya saya takut anjing.
Saya jadi ingat, waktu jalan-jalan ke sebuah pantai sekitar Padang padahal pantainya bagus namun sayangnya ada banyak kambing.
Hmmm jadi kangen pantai juga.Pantai Krapyak inivdi tepi jalan raya.atau harus meluangkan waktu khusus buat ke sana?
BalasHapusDona
Aduh, jadi kangen ke pantai lagi. Beberapa kali ke Pangandaran , tapi belum pernah ke pantai ini. Iya kak, apakah pantainya bisa untuk camping juga ?
BalasHapusSuka dengan kalimat "Pantai selalu punya daya tariknya sendiri" dan pantau Karapyak ini salah satu pantai yang akan menjadi primadona juga apabila dikelola dengan baik dan dijaga kebersihannya.
BalasHapusPohon yang rindang itu boleh banget dipakai berteduh sambil piknik, hihi
Mbak, saya koq salfok dengan pohon rindang di pinggir pantai itu.
BalasHapusBiasanya pohon yang ada di tepi pantai itu kan Pohon Cemara, ya? Ini kenapa ada pohon rindang di pinggir pantai itu? Hehe.
Wah pantainya dekat dengan pulau Nusakambangan ya? Penasaran eh dengan pulau yang satu ini. Tahunya cuma pulau buat pembuangan napi terpidana mati
BalasHapus