Daftar Isi [Tampil]
Jalan-jalan tipis ke Air Terjun Curug Bandung. Jalan-jalan kali ini masih menyambangi area pegunungan. Namanya Air Terjun Bandung atau Curug Bandung. Meski namanya ‘Bandung’ tapi lokasinya sama sekali enggak ada hubungannya dengan kota Bandung ya. Justru nun jauh dari kota Bandung. Curug Bandung ini terletak di desa Limbangan, kecamatan Wanareja, kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Ide untuk main ke air terjun atau curug ini memang sudah ada sejak lama. Tapi baru sempat terwujud kali ini. Jalan-jalan tipis sekaligus hiking, begitu rencananya. Kami berlima dengan tiga motor. Jadwal temu jam delapan ternyata harus molor akibat motor salah satu dari kami bocor. Jadi, ya sabar aja deh.
Karena memang dari awal niatnya mau hiking tipis-tipis, kami berbagi tugas. Ada yang bawa kompor dan gas, bawa panci, beras, bumbu, dan pasti jajanan lah. Dalam perjalanan kami sempat mampir pasar dulu untuk membeli ikan peda dan lalapan. Ya gimana dong, orang sini mana bisa makan tanpa sambal dan lalapan.
Perjalanan resmi dimulai jam sembilan setelah sempat transit di salah satu rumah personil kami. Perjalanan pun dimulai. Jalanan yang mulanya datar-datar saja beranjak naik turun. Dan memang lebih banyak naiknya. Beberapa tanjakan sudah cukup curam ditambah dengan belokan, sehingga kendaraan dari atas tidak tampak. Jalanan yang kami lalui beraspal kasar dengan beberapa bagian yang rusak. Masih aman lah ya.
Dari kota alias alun-alun Majenang, jaraknya sekitar delapan kilometer. Kalau dari tempat transit pertama sekitar lima kilometer lebih. Tidak terlalu jauh kan sebenarnya? Tapi jalanan menanjak membuat perjalanan agak lebih lama. butuh sekitar 20 menitan hingga sampai di plang ‘Curug Bandung’.
Dari kota alias alun-alun Majenang, jaraknya sekitar delapan kilometer. Kalau dari tempat transit pertama sekitar lima kilometer lebih. Tidak terlalu jauh kan sebenarnya? Tapi jalanan menanjak membuat perjalanan agak lebih lama. butuh sekitar 20 menitan hingga sampai di plang ‘Curug Bandung’.
Eits, meski jalanan menanjak, perjalanan tetap menyenangkan karena ada banyak pemandangan seru selama perjalanan. Area sawah yang hijau, tebing di sisi jalan, pemandangan pegunungan hingga pohon pinus menjadi view yang sayang untuk dilewatkan.
Setelah parkir motor, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Karena trek kali ini adalah jalan setapak. Sebenarnya jalanan sudah disemen, tetapi menurut warga belum sampai lokasi. Kalau menurut plang petunjuk jalan, ada 800 m lagi yang harus kami lalui untuk mencapai Curug Bandung. Hmmm ... lets go.
Baca juga Jalan-jalan Air Terjun Gunung Putri
Setelah parkir motor, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Karena trek kali ini adalah jalan setapak. Sebenarnya jalanan sudah disemen, tetapi menurut warga belum sampai lokasi. Kalau menurut plang petunjuk jalan, ada 800 m lagi yang harus kami lalui untuk mencapai Curug Bandung. Hmmm ... lets go.
Baca juga Jalan-jalan Air Terjun Gunung Putri
Hampir Sampai!
Awal perjalanan menuruni jalan setapak kami sudah disambut suara kambing yang kandangnya ada di sisi jalan. Lalu beranjak diiringi nyanyian tonggeret yang bersahut-sahutan. Hutan masyarakat menyambut kami di depan. Jalanan setapak bersemen memang kontras dengan sekitar yang masih sangat asri. Pohon kopi batang pendek dan kapulaga berjejer rapi di sisi jalan.Makin masuk, jalanan berubah menjadi jurang di sisi kiri. Turunan tajam membuat langkah kami tersendat, karena tidak mau terpeleset. Setengah perjalanan, setapak bersemen pun habis. Sisanya adalah setapak tanah. Untungnya, semalam tidak hujan, jadi jalanan cukup kering dan tidak licin untuk dilalui. Beberapa tempat benar-benar curam, hingga jalanan pun dibuat bertangga-tangga, untuk mengantisipasi terpeleset.
Tapi kami masih melihat jejak ban motor di sana. Hmmm ... kalau dipikir sih, ini enggak mungkin pemotor amatir ya. Pasti orang yang sudah ahli di jalanan curam dan memakai motor dengan gir khusus. Siapa lagi kalau bukan warga sekitar pengangkut kayu.
Butuh sekitar setengah jam hingga suara air terjun terdengar makin keras. Daaaaa ... akhirnya Curuh Bandung ada di depan mata. Di dekat air terjun atau curug ini, ada batu cukup besar dan lapang. Bisa buat tempat rehat nih.
Kalau dilihat sekitar, memang air terjun ini masih alami. Banyak semak-semak di dekatnya, meski sebagian sudah dibabat. Tetapi belum ada jalanan khusus yang ditata menuju air terjun ini. Hutan di sekitar juga masih tampak asri. Sama sekali belum ada tanda-tanda kalau tempat ini akan jadi area wisata.
Kedatangan kami juga disambut oleh seekor elang yang terbang cepat melintas di atas kami. Hmmm ... kamu lagi enggak lapar kan ya, elang? Soalnya kami enggak bawa makanan, hahaha
Baca juga Jalan-jalan Puncak Khayangan Sigendol
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.