Daftar Isi [Tampil]
Berapa banyak buku yang sudah kamu selesaikan dan baca bulan Februari ini? Sebenarnya agak tertohok juga dengan pertanyaan ini. Karena untuk konsisten membaca ternyata bukan perkara mudah, iya kan? Ngakuuuu sini! Curhat juga boleh.
Buku sudah jadi bagian dari peradaban manusia sejak berabd-abad silam. Dan peran buku tidak bisa begitu saja dikesampingkan dalam tiap tatanan peradaban manusia. Duh, kok jadi berat gini sih bahasanya. Gini aja deh, kalau buku adalah bagian peradaban manusia, sebenarnya apa sih arti buku buat kamu? Seberapa penting buku dalam kehidupan kamu?
Baca juga Tips Memilih Buku Bagus, Menarik, dan Asyik
Lalu, bagaimana sekarang? Benarkah buku masih jadi jendela dunia? Dunia berkembang, teknologi pun demikian. Tidak bisa dipungkiri, informasi saat ini bisa dengan mudah diakses siapa saja. Tidak harus dari buku, tidak harus dengan mendatangi perpustakaan. Ragam informasi digital beredar di mana saja. Tapi, apakah kemudian peran buku menjadi terminggirkan? Kalau saya sih, masih tetap sayang buku. Meski teknologi makin maju, tapi tetap saja ada hal-hal yang masih hanya bisa ditemui lewat buku.
Sama seperti semakin mudahnya informasi didapat selain dari buku, hiburan juga makin mudah didapat. Baik ragamnya, bentuknya, waktunya bahkan caranya. Jadi kalau dibilang buku sebagai hiburan utama—saya sih realistis aja ya—enggak juga. Ada banyak ragam hiburan lainnya. Kan judulnya ‘hiburan’, jadi bukan hal utama. Meski bisa menemukan banyak hiburan lain dari beragam sumber lain, tapi tetap dong, peran buku tidak tergantikan, meski bukan yang utama.
Apa Arti Buku Buat Kamu?
Jendela Dunia
Buku adalah jendela dunia. Eh ini bukan iklan atau slogan buku ya. Kalau kamu hapal dengan slogan ini, berarti kita bukan anak-anak lagi, hehehe. Iya, dulu slogan ini identik dengan buku. Bahkan ini adalah salah satu slogan utama yang selalu ada dan dipasang di dinding perpustakaan, sekolah misalnya.Lalu, bagaimana sekarang? Benarkah buku masih jadi jendela dunia? Dunia berkembang, teknologi pun demikian. Tidak bisa dipungkiri, informasi saat ini bisa dengan mudah diakses siapa saja. Tidak harus dari buku, tidak harus dengan mendatangi perpustakaan. Ragam informasi digital beredar di mana saja. Tapi, apakah kemudian peran buku menjadi terminggirkan? Kalau saya sih, masih tetap sayang buku. Meski teknologi makin maju, tapi tetap saja ada hal-hal yang masih hanya bisa ditemui lewat buku.
Hiburan Utama
Ada yang masih berpikir kalau buku adalah hiburan utama? Loh itu yang sekarang kamu pegang untuk baca tulisan ini apa dong? Hahahaha ... plis, jangan marah.Sama seperti semakin mudahnya informasi didapat selain dari buku, hiburan juga makin mudah didapat. Baik ragamnya, bentuknya, waktunya bahkan caranya. Jadi kalau dibilang buku sebagai hiburan utama—saya sih realistis aja ya—enggak juga. Ada banyak ragam hiburan lainnya. Kan judulnya ‘hiburan’, jadi bukan hal utama. Meski bisa menemukan banyak hiburan lain dari beragam sumber lain, tapi tetap dong, peran buku tidak tergantikan, meski bukan yang utama.
Baca juga Tips Merawat Buku no Drama-drama Club
Nah, untuk mencari buku seperti ini nih yang enggak mudah. Lha gimana, kan cerita masing-masing orang berbeda-beda. Enggak mungkin satu orang punya cerita sama persis dengan yang lain. Meski demikian, hal-hal baik yang ada tetap bisa jadi cerminan diri, pengingat akan diri sendiri.
Mungkin bukan pelarian sih, lebih ke ‘menjadi teman’ pada saat dibutuhkan. Iya, enaknya buku, dia enggak akan protes mau diapain juga. Mau dibaca aja, oke. Mau diajak curhat dengan menumpahkan semua isi hati, juga oke. Jadi, sebaik itu ya buku? Uhukkk, terhura jadinya.
Cerminan Diri
Pernah menembukan buku yang ketika dibaca kemudian berpikir ‘ih buku ini kok gue banget ya?’. Ya, buku bisa jadi adalah cerminan diri. Ada hal-hal yang kadang tidak disadari oleh diri kita sendiri, eh justru ketemu dan baru disadari setelah membaca buku.Nah, untuk mencari buku seperti ini nih yang enggak mudah. Lha gimana, kan cerita masing-masing orang berbeda-beda. Enggak mungkin satu orang punya cerita sama persis dengan yang lain. Meski demikian, hal-hal baik yang ada tetap bisa jadi cerminan diri, pengingat akan diri sendiri.
Pelarian
Ehm, melarikan diri dari sesuatu sebenarnya bukan hal yang sepenuhnya benar ya. Termasuk menggunakan buku sebagai pelarian. Kok rasanya sayang banget. Buku yang asyik begitu eh malah Cuma jadi pelarian.Mungkin bukan pelarian sih, lebih ke ‘menjadi teman’ pada saat dibutuhkan. Iya, enaknya buku, dia enggak akan protes mau diapain juga. Mau dibaca aja, oke. Mau diajak curhat dengan menumpahkan semua isi hati, juga oke. Jadi, sebaik itu ya buku? Uhukkk, terhura jadinya.
Tempat Persembunyian
Hampir sama seperti pelarian, kalau menurut saya kurang bijak mengatakan buku sebagai tempat persembunyian. Mungkin lebih ke ‘menunjukkan sisi lain dari diri sendiri’ yang tidak bisa ditunjukkan dengan alasan tertentu.Baca juga Tips Baca Buku Meski Sibuk
Buku bisa jadi penghibur, buku bisa jadi alasan untuk menghindari sesuatu. Tapi bukan berlari apalagi bersembunyi dari suatu masalah ya.
Buku bisa jadi teman dalam berbagai situasi, yes and no. Yes, kalau kendaraannya enak macam kereta yang bisa digunakan untuk membaca, cukup terang dan tidak bikin pusing karena getarannya. Enggak, kalau kamu berada dalam bis yang melaju di jalanan berkelok atau bergelombang. Dijamin pusing deh kalau baca buku.
Buku bisa jadi penghibur, buku bisa jadi alasan untuk menghindari sesuatu. Tapi bukan berlari apalagi bersembunyi dari suatu masalah ya.
Teman di Segala Situasi
Kadang kalau lihat video orang-orang di kereta, mereka membaca buku, rasanya ‘nyessss’ aja. Tapi kalau di sini, kayaknya belum terlalu umum ya. Ada sih yang membaca saat berada dalam kereta atau kendaraan lainnya, tapi sepertinya belum banyak. Dan entah kenapa, mereka terlihat keren.Buku bisa jadi teman dalam berbagai situasi, yes and no. Yes, kalau kendaraannya enak macam kereta yang bisa digunakan untuk membaca, cukup terang dan tidak bikin pusing karena getarannya. Enggak, kalau kamu berada dalam bis yang melaju di jalanan berkelok atau bergelombang. Dijamin pusing deh kalau baca buku.
Bagi sebagian orang, buku memang jadi teman dalam segala situasi. Mereka biasa memanfaatkan waktunya untuk membaca saat menunggu sesuatu atau di sela-sela waktu saat melakukan sesuatu. Sayangnya, saat ini ada godaan lain yang lebih menarik. Yup, gawai dengan segala fasilitasnya. Enggak bisa disalahkan juga sih. Toh bisa tetap baca buku non-fisik lewat gawai kan? Yang jelas, kalau kamu tim yang masih menyempatkan membaca dalam berbagai situasi, kamu keren.
Pembuat Kantuk
Ada yang segera merasakan serangan kantuk setelah membaca? Nah ternyata buku punya fungsi satu ini untuk sebagian orang. Beneran, eh. Kalau malam dan belum juga bisa tidur, ambil buku dan baca deh, nanti tinggal tunggu waktu enggak lama setelahnya, kantuk akan terasa. Dan setelahnya tinggal tidur deh, heheBaca juga Tujuh Hadiah Sempurna Untuk Pencinta Buku
Bagiku, buku adalah seorang teman yang selalu bisa menghiburku disaat sedih, mengingatkanku saat ku salah, menyemangatiku saat tak ada seorang pun yang berada disisku.
BalasHapusBerkatnya hidupku menjadi tak sebosan itu. Aku tak tau apa jadinya hidupku tanpa buku.
Lalu akupun terbangun, ternyata semua itu hanya mimpi. XD
Gak tau mau komentar apa, ketawa aja deh 😂😂😂
Hapus