Daftar Isi [Tampil]
Kalau nyimak cerita para penulis, biasanya mereka punya waktu tertentu untuk menulis. Kalau kamu? Apakah kamu termasuk yang suka menulis di pagi hari, siang hari, atau malam hari? Yang jelas, tiap waktu itu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan kalau pertanyaannya ‘kapan waktu menulis yang paling tepat?’—maka itu hanya bisa dijawab oleh masing-masing penulis.
Ada kalanya, pemilihan waktu menulis mempengaruhi mood saat menulis. Lalu, waktu menulis bagi orang yang satu belum tentu cocok dengan waktu menulis orang lain. Untuk menemukan waktu menulis yang paling tepat, hanya si penulis sendiri yang tahu. Dengan memahami kebiasaan-kebiasannya, maka bisa ditemukan waktu menulis yang tepat. Nah buat kamu yang suka menulis di malam hari,
Inikah alasanmu suka menulis di malam hari?
Suasana Tenang
Malam identik dengan suasana yang relatif lebih tenang. Tidak banyak gangguan yang terjadi. Bagi orang yang kesulitan menulis dalam suasana ramai, maka malam adalah waktu paling tepat untuk menulis. Selain tenang, suasana di malam hari juga lebih nyaman. Kamu bisa menulis di dalam kamar yang hangat dengan ditemani secangkir cokelat panas. Hmmm … nikmatnya.
Tapi, bagi yang mudah mengantuk saat menulis, sepertinya menulis di malam hari bukan ide bagus ya. Alih-alih menulis dan menyelesaikan tulisan, justru tertidur karena suasana yang tenang. Kalau kamu tipe seperti ini, hindari menulis di malam hari ya, hehe
Baca juga tips mengatasi writer block saat menulis
Tidak Terganggu Aktivitas Lain yang Harus Dikerjakan Lebih Dulu
Selain lebih tenang, malam sebenarnya memang waktu untuk istirahat. Jadi kegiatan-kegiatan atau aktivitas apapun yang biasa dilakukan pada siang hari, kebanyakan sudah selesai. Nah ini biasanya cocok nih buat barisan emak-emak. Kalau siang hari waktu mereka untuk mengurus rumah, keluarga, anak, bahkan pekerjaan, maka malam hari jadi kesempatan paling cihuy untuk menulis. Saat anak-anak sudah tidur, bisa dong lanjut nulis. Asal tidak ada gangguan tambahan.
Pikiran Lebih Segar dan Fokus
Ada yang memilih tidur dulu di sore hari dan bangun malam atau dini hari dan mulai menulis? Nah yang seperti ini biasanya karena merasakan pikiran yang lebih fresh serta focus. Setelah istirahat yang cukup, pikiran yang sudah lelah digunakan hari sebelumnya sudah kembali segar. Segarnya kondisi pikiran ini bisa membuat kegiatan menulis jadi jauh lebih mudah dilakukan.
Saat Memperoleh Ide-ide yang Tidak Terpikirkan Sebelumnya
Ada yang suka overthinking di malam hari? Mungkin ini alasan kamu suka menulis di malam hari ya. Pikiran yang terlalu penuh bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Percaya atau tidak, menulis saat overthinking membantu pikiran lebih lega setelahnya. Nah overthinking juga kadang memicu munculnya beragam ide menarik lainnya. Kesempatan ini bisa digunakan sebagai bahan tulisan.
Bagaimana yang tidak overthinking? Tenang, suka menulis malam hari bukan selalu karena overthinking. Bisa juga karena melakukan refleksi yang telah dialami selama seharian. Setelah mengingat-ingat apa saja yang terjadi selama seharian, bisa jadi muncul ide menarik untuk ditulis. Kenapa tidak? Ide menarik untuk membuat tulisan bisa berasal dari mana saja ya. Pada suasana malam yang tenang dan nyaman, ide-ide yang tidak terpikirkan sebelumnya itu bisa saja muncul secara tiba-tiba.
Baca juga tips produktif menulis sepanjang hari
Waktu yang Fleksibel untuk Mengeksplorasi Beragam Topik
Selain memperoleh ide menarik, malam hari juga menawarkan waktu yang lebih fleksibel untuk mengeksplorasi dan mengembangkan beragam ide dan topic baru. Tanpa harus dituntut batasan waktu ataupun keharusan melakukan suatu kegiatan, maka malam jadi waktu menyenangkan untuk menulis.
Tapi ingat ya, meski waktu di malam hari fleksibel, jangan sampai merugikan diri sendiri. Misalnya dengan begadang sepanjang malam tanpa istirahat apalagi tidur yang cukup. Kapan pun waktu menulis yang kamu pilih, pastikan untuk tetap memberikan hak pada tubuh untuk istirahat maupun kebutuhan lainnya.
Baca juga 5 ide menulis di akhir pekan
Penutup
Itu tadi beberapa alasan suka menulis di malam hari versi gue. Apakah kamu juga suka menulis di malam hari? Kalau kamu, apa alasanmu suka menulis di malam hari? Share di kolom komentar di bawah ya. Sampai jumpa di tulisan lainnya.
makasih udah nulis artikel ini mba. aku juga masih meraba-raba kapan saat yg tepat untuk fokus nulis. kalo malem, gamau tidur larut. kalo pagi/siang, suka kepikiran hal lain yg lebih penting buat dikerjain, jadi malah kurang fokus hahaha. tapi paling enak sih memang nulis pas malem ya, lebih tenang aja gitu.
BalasHapusnah kalau kurang fokus emang susah sih, mbak. harus bener-bener menyiapkan situasi biar fokus
HapusPengalamanku selama ini, aku bisa menulis pagi-siang-sore-malam, asal suasananya tenang (gak ada gangguan musik tetangga yg superkencang, jeritan keponakan yg masih kecil2, dan suara TV yg berisik)
BalasHapuswah asyik ya, mbak. berarti enggak perlu waktu khusus, asal situasi mendukung aja
HapusBenar sekali mb, malam itu penuh ketenangan. Tapi jujur aku ga bisa kalau sampai tengah malam banget karena biasanya subuhnya suka kesiangan sedih banget kalau sudah begitu. Dilema yaa penulis yang suka menulis malam hari huhu.
BalasHapusya udah nulisnya habis shubuh aja, mbak. amaaaaan
HapusAku suka nulis pagi2 buta, sebelum subuh lah. habis bangun tidur, lebih fresh ya. kalau malem suka kalah sama ngantuk - pilih kasur deh hahaha... ini nice insight buat mreka yg tipenya night owl yaa
BalasHapusiya, mbak nulis pagi sebenarnya enak. cuma kalau saya, habis shubuh, ngantuk akhirnya tidur lagi dong, hahahaha
HapusBener mba, kalau malam hari tu kek enak banget ya, kek me time gitu sambil nulis, ak ada ganggaun, hihihi
BalasHapusme time banget ya kalau malam itu, rasanya semesta mendukung banget buat nulis
HapusHuhu aku bukanlah anak yang bisa tidur dulu baru nanti bangun malem-malem😠tapi kalau sebelum jam 10 malem masih bisa nulis dengan nyaman sih.
BalasHapusAkupun sekarang masih mencari zona nyamanku dalam menulis. Tapi ada beberapa tips dari tulisan ini bisa kuterapkan juga hihi😊 terimakasih ya Mbak sudah menulis ini
sip, bener sih, mbak. cari kenyamanan dulu, baru bisa nulis dengan baik
HapusKalau aku kadang suka kebablasan nulisnya, tahunya udah tengah malem aja berasa cepet banget waktu berlalu huhu
BalasHapuspasang alarm dong, mbak. sayangi tubuh, jangan sampai kebablasan
HapusAku juga lebih sering nulis di malam hari karena terasa hening plus adem, walaupun di siang hari juga tak jarang dilakukan asalkan nulisnya di atas tempat tidur karena nggak tau kenapa rasanya tuh lebih ngalir aja kalau beralaskan tempat tidur daripada di meja, 🤣🤣
BalasHapushahahaha ... kasur itu memang bikin lengket, buat ngapain aja enak, haha
HapusSaya sebenernya dominan termasuk morning person mbak, lebih sering nulis di pagi hari. Tapi memang untuk merancang idenya saya lebih suka mengkonsepkannya di malam hari, biar di pagi harinya lebih terarah apa yang mau kita tulis, dan dari mana referensinya, apalagi kalau saya mau bahas hal yang berhubungan dengan obat-obatan dan kasus-kasus kesehatan begitu.
BalasHapusTapi gak menutup kemungkinan juga kalau saya nulis di malam hari, kalau idenya udah "kebelet" pengin dikeluarin gitu, hihi. Takutnya menguap begitu saja kalau gak segera diimplementasikan, jadi tergantung timing nya juga deh
bener banget, mbak. kalau udah ada ide enggak ditulis, suka kelupaan. kan sayang banget.
Hapusidenya menarik banget ini, bisa buat masukan saya juga, terima kasih, mbak
Waduuuh bahaya banget aku untuk membaca artikel ini mbak Beniing hahhaa
BalasHapusAku sudah bersusah payah untuk merubah jam kerja otakku untuk di siang hari ketika masih ada matahari..
Masa-masa tidur larut malam atau tidur dipagi hari itu addicting sekaliii untukku huhu.. dan point-point yang ditulis disini itu bener semua.. terutama ketika aku ingin memunculkan ide-ide kreatif, paling seru itu kalau brainstroming malam hari, tapi akhirnya otakku aktif dan jadi ngga bisa tidur semaleman haha
Ketika aku mendesign websiteku, aku melakukannya dari malam hingga jam 4/5 pagi selema beberapa hari.. ataupun ketika deadline tugas kuliah dulu haha tidurnya nanti malah setelah kuliah dan mengumpulkan tugasnya... Parah akud aku ini mah haha
hihihihi ... enggak usah dipaksakan, mbak. cari waktu paling nyaman aja. kan tiap orang beda-beda waktu menulisnya.
HapusSaya dulu juga begitu..., 'pemburu malam' dengan banyak hal yg 'plek' dg tulisan mbak Bening. Tapi semakin ke sini saya berusaha hindari dan Alhamdulillah bisa. Alasannya? Kalau begadang malam² sekarang ni, paginya terasa 'remek' (hancur) berlipat² drpd sebelumnya. Saya harus menerima new normal karena usia. Hhh...
BalasHapusmemang ada faktor-faktor x yang enggak bisa diabaikan, mbak
Hapusapalagi kalau urusannya dengan 'badan'
yang penting, nyari nyamannya aja deh
Aku ga ada waktu yang tepat kapan biasa aku nulis, tapi mostly aku nulis di malam hari. Alasannya sama, ide gampang ngalir, suasana tenang, dan entah kenapa nulis sambil ngemil malem hari enak aja gitu. Kadang sampe lupa waktu, nulis sampe subuh alhasil tidur jam 7 pagi (ini jangan ditiru, soalnya bikin pusing) ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
BalasHapusbener banget, mbak. dulu zaman kuliah gini. malam begadang, siang tidur. dan tubuh rasanya malah enggak enak. akhirnya memaksa diri mengubah kebiasaan ini. ya minimal mengurangi begadang deh
HapusAku team yang menulis di malam hari. Rasanya lebih tenang, lebih banyak ide2 yang keluar dan bisa lebih fokus. Cuma kadang2 suka kebablasan sampai pagi padahal badan udah ga kuat bergadang lagi ahahaha
BalasHapuspake alarm, mbak. biar enggak kebablasan, hehe. semangat selalu
HapusIyaa dulu aku suka nulis malam hari tapi sering bablas begadang jadi berusaha mengubah jadwal nulis, diusahakan siang saja terutama pas anak sekolah...
BalasHapusmenyempatkan waktu ya, mbak. buat yang sudah emak-emak memang gini nih me-time-nya
HapusAku tim nulis sepertiga malem! hahaha... soalnya kalau malem hening... bisa fokus, kalo siang banyak kerjaan :)
BalasHapuskalau tidur dulu terus bangun di sepertiga malam enak, mbak. tapi kalau saya gini, habis shubuh jadi tidur lagi. jadi mending bangun pas shubuh aja, dan nulis habis shubuh sekalian
Hapus