Daftar Isi [Tampil]
Kalau sebelumnya gue bahas Annida di artikel yang lain, kali ini gue bahas GiZone. Kehilangan Annida membuat gue berburu majalah lainnya. Dan di kota Bengawan ini pun gue menemukan Girly-Zone. Yup, Girly-Zone adalah majalah di bawah penerbit buku Indiva Media Kreasi yang berpusat di Solo. Sedikit banyak mirip dengan Annida, Girly-Zone mengobati kerinduan gue akan majalah keren.
Btw, hal paling mengesankan dari majalah ini buat gue adalah ... saat salah satu cerpen yang gue kirimkan pada kompetisi cerpen yang diadakan majalah ini, ternyata mendapatkan juara tiga nasional. Hehehe ... yes, majalah ini ternyata juga sudah beredar nasional, meski memang masih terbatas di kota-kota besar saja. Dan pengumuman itu baru gue tahu saat gue datang ke stand penerbit di salah satu bookfair. Gue teriak nggak jelas di tengah stand, hehehe ... surprise paling keren, karena memang cita-cita gue agar cerpen bisa terbit di majalah akhirnya terwujud.
Sudah lama sekali ya. Masih ada beberapa koleksinya di rumah. Dalam jumlah terbatas, jelas. Dan gue masih menyimpan kerinduan. Meski kalau yang ini beda sih, tulisan gue sempat nangkring dong di majalah ini, hehe
Kenalan dengan Gizone
Awalnya, majalah ini bernama Girly-Zone. Tapi sepertinya, ini membuat pasarnya terbatas. Padahal secara isi, netral alis bisa dibaca siapa saja. Nah akhirnya majalah ini pun bertransformasi menjadi GiZone, tanpa mengubah ciri khas maupun isinya. Majalah ini beredar di area Solo. Dan ya ... meski nggak bisa dipungkiri sih, nggak mudah juga ternyata mendapatkan majalah ini. Kalau datang ke bookfair atau stand penerbitnya sih, pasti ada. Cuma memang agak susah kalau di lapak majalah biasa. Dan ya, lagi-lagi gue harus menyeberang Solo ujung ke ujung untuk mendapatkan majalah ini.Btw, hal paling mengesankan dari majalah ini buat gue adalah ... saat salah satu cerpen yang gue kirimkan pada kompetisi cerpen yang diadakan majalah ini, ternyata mendapatkan juara tiga nasional. Hehehe ... yes, majalah ini ternyata juga sudah beredar nasional, meski memang masih terbatas di kota-kota besar saja. Dan pengumuman itu baru gue tahu saat gue datang ke stand penerbit di salah satu bookfair. Gue teriak nggak jelas di tengah stand, hehehe ... surprise paling keren, karena memang cita-cita gue agar cerpen bisa terbit di majalah akhirnya terwujud.
Penutup
Sayangnya, seperti pendahulunya, GiZone juga tidak bertahan lama dalam bentuk cetak. Nggak inget sih persisnya kapan, tapi akhirnya GiZone pun hilang dari lapak-lapak majalah. Kehilangan untuk kedua kalinya, bagi gue pemburu majalah cetak. Hiks ... saat gue konfirmasi pada salah satu kenalan yang juga editor di penerbit itu, ya dia Cuma bisa bilang ‘mau bagaimana lagi’. Tidak seperti Annida yang sempat beralih ke versi cetak, GiZone tidak sempat berjuang sekali lagi beralih ke versi digital.Sudah lama sekali ya. Masih ada beberapa koleksinya di rumah. Dalam jumlah terbatas, jelas. Dan gue masih menyimpan kerinduan. Meski kalau yang ini beda sih, tulisan gue sempat nangkring dong di majalah ini, hehe
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.