Daftar Isi [Tampil]
Wah pas banget nih, story ke 222. Akhirnya punya kisah untuk dibagikan lagi juga di blog ini. Setelah sebulan lebih nggak nulis apapun. Ini pun sudah akhir September, padahal posting terakhir pertengah Agustus. #ups
Kali ini gue mau bagi cerita mengurus surat keterangan sehat dari dokter, di Puskesmas. Ehm ... kayaknya ini yang paling mudah ya. Tapi berhubung ini pertama kalinya buat surat keterangan sehat, ya, bagi gue ini istimewa. Biasa deh, kan lagi musim cari kerja gini.
Sempat bingung karena bangunan dan area pelayanan yang berbeda. Gue pun ambil antrian. Baru jam 8 lewat seperempat, antrian udah 54 aja, uwoooo. Sabaaaaar. Nah ini nih bagian dramanya. Karena gue pikir bakal lama, akhirnya gue tinggal dulu ke polsek, ngurus yang lain. Ini cerita lain kali ya. Eh pas balik lagi, ternyata antrian gue udah lewat. Akhirnya gue pun ambil antrian baru, 75 cuy. Nunggu 20 nomer di depan gue deh. Kali ini nggak gue tinggal. Gue Cuma ditanya KTP sama petugasnya, dan dicatat sebagai pelanggan baru. Kan gue juga udah punya KIS tuh, tapi kata petugasnya kalau yang begini—surat keterangan sehat—nggak ditanggung KIS. Okelaaaa. Dan gue Cuma diminta biaya administrasi sepuluh ribu saja.
- Tekanan darah
- Tes buta warna
- (harusnya) tes golongan darah (tapi karena gue udah pernah donor, jadi udah tahu golongan darah gue)
- Ukur tinggi badan, dan
- Ukur massa tubuh (bukan berat badan ya)
Setelahnya Cuma ditanya keperluannya buat apa. Gue bilang buat pendaftaran cpns. Terus urek-urek gitu, tanda tangan dokter, cap, selesai deh. Cepet banget ya? Gue kira juga bakal lama. Sayang nih, mbak perawatnya agak judes gimana. Padahal di bagian pendaftaran ibuk-nya udah ramah dan sabar banget. Hmmm
Oh ya, syarat buat mengurus keterangan sehat dari dokter ini Cuma KTP aja ya dan biaya administrasi sepuluh ribu (tergantung unit pelayanannya). Ada tempat lain yang menyaratkan copy KK dan foto. Tapi di sini sih enggak ya.
Saran aja sih :
Sebaiknya datang pagi, kalau nggak pengen antri panjang.
Atau kalau memang bener-bener nggak mau antri, ya bisa minta langsung ke dokter yang bekerjasama dengan Puskesmas, tentu dengan biaya yang berbeda—biasanya lebih tinggi--.Mengurus surat keterangan sehat ini bisa di Puskesmas, dokter atau rumah sakit langsung ya. Pilih saja yang paling dekat dan mungkin diurus.
Periksanya ini di poli umum ya, jangan antri di poli dalam. Bisa-bisa seminggu nggak kelar, hehehehe.
Oke, itu sedikit pengalaman mengurus surat keterangan sehat. Yang lain nyusul ya,#ehe
contoh form surat keterngan sehat dari rumah sakit |
Kali ini gue mau bagi cerita mengurus surat keterangan sehat dari dokter, di Puskesmas. Ehm ... kayaknya ini yang paling mudah ya. Tapi berhubung ini pertama kalinya buat surat keterangan sehat, ya, bagi gue ini istimewa. Biasa deh, kan lagi musim cari kerja gini.
Pertama Membuat Surat Keterangan Sehat
Jadi, pertama gue dateng ke Puskesmas. Nah, gue udah lamaaaaa banget nggak dateng ke Puskesmas ini. Bukan karena nggak pernah sakit juga, tapi setelah nggak lagi masuk ASKES bokap, gue lebih banyak memilih datang langsung ke dokter. Tapi kali ini gue memilih ke Puskesmas karena –menurut cerita temen-temen—biaya mengurus surat ini lebih murah, gitu.Sempat bingung karena bangunan dan area pelayanan yang berbeda. Gue pun ambil antrian. Baru jam 8 lewat seperempat, antrian udah 54 aja, uwoooo. Sabaaaaar. Nah ini nih bagian dramanya. Karena gue pikir bakal lama, akhirnya gue tinggal dulu ke polsek, ngurus yang lain. Ini cerita lain kali ya. Eh pas balik lagi, ternyata antrian gue udah lewat. Akhirnya gue pun ambil antrian baru, 75 cuy. Nunggu 20 nomer di depan gue deh. Kali ini nggak gue tinggal. Gue Cuma ditanya KTP sama petugasnya, dan dicatat sebagai pelanggan baru. Kan gue juga udah punya KIS tuh, tapi kata petugasnya kalau yang begini—surat keterangan sehat—nggak ditanggung KIS. Okelaaaa. Dan gue Cuma diminta biaya administrasi sepuluh ribu saja.
Yang DiCEK
Setelah antri pendaftaran, iya, itu tadi baru antri pendaftaran, akhirnya gue antri di depan ruang poli umum. Untung nggak terlalu lama di sini. Gue dipanggil masuk ruang periksa. Nggak langsung ketemu dokternya sih, tapi ketemu sama perawatnya. Pemeriksaan yang dilakukan :- Tekanan darah
- Tes buta warna
- (harusnya) tes golongan darah (tapi karena gue udah pernah donor, jadi udah tahu golongan darah gue)
- Ukur tinggi badan, dan
- Ukur massa tubuh (bukan berat badan ya)
Setelahnya Cuma ditanya keperluannya buat apa. Gue bilang buat pendaftaran cpns. Terus urek-urek gitu, tanda tangan dokter, cap, selesai deh. Cepet banget ya? Gue kira juga bakal lama. Sayang nih, mbak perawatnya agak judes gimana. Padahal di bagian pendaftaran ibuk-nya udah ramah dan sabar banget. Hmmm
Oh ya, syarat buat mengurus keterangan sehat dari dokter ini Cuma KTP aja ya dan biaya administrasi sepuluh ribu (tergantung unit pelayanannya). Ada tempat lain yang menyaratkan copy KK dan foto. Tapi di sini sih enggak ya.
Saran aja sih :
Sebaiknya datang pagi, kalau nggak pengen antri panjang.
Atau kalau memang bener-bener nggak mau antri, ya bisa minta langsung ke dokter yang bekerjasama dengan Puskesmas, tentu dengan biaya yang berbeda—biasanya lebih tinggi--.Mengurus surat keterangan sehat ini bisa di Puskesmas, dokter atau rumah sakit langsung ya. Pilih saja yang paling dekat dan mungkin diurus.
Periksanya ini di poli umum ya, jangan antri di poli dalam. Bisa-bisa seminggu nggak kelar, hehehehe.
Oke, itu sedikit pengalaman mengurus surat keterangan sehat. Yang lain nyusul ya,#ehe
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.