Daftar Isi [Tampil]
Btw, gue lagi membiasakan diri kembali, dengan ritme menulis biasanya. Soalnya udah agak kelamaan rehat, #ehe. Rehat emang perlu. Tapi kalau kelamaan, juga jadi nggak baik. Soalanya mau mulai lagi susah. Ok, cukup curhatnya.
Obyek berikutnya nih, gue (dan sodara-sodara) kunjungi di lebaran hari keempat. Tadinya gue nggak ada niatan mampir ke sini sih, meski sebenarnya pengen. Soalnya nggak ada yang diajak. Eh ternyata sepupu ngajakin. Ya udah, gue iyain aja. Kan tinggal berangkat. Kali ini tujuan kami adalah Air Terjun Gunung Putri yang ada masuk kawasan hutan, di desa Cepedak, kecamatan Bruno, kabupaten Purworejo. Iya, nggak terlalu jauh dari tempat simbah, #ehe.
Menuju Obyek Wisata Air Terjun Gunung Putri
Kalau yang pengen ke sini, dari Kutoarjo, kamu ambil jalan ke utara, ke arah kecamatan Bruno. Nah dari kecamatan jalan lagi, tepat sebelum jembatan, belok kiri. Jalannya memang agak naik, sekitar 5 km. Ya setengah jam lah. Sampai di desa cepedak, kan ada jalan cabang. Ambil yang ke kanan dan agak naik ya. Dari situ udah deket kok, sekitar 2 km lagi. Cuma jalannya memang banyak naiknya. Jadi, kalau naik kendaraan hati-hati. Buat yang pede bawa mobil di jalan sempit dan curam, kamu boleh naik. Tapi kalau nggak punya nyali, mending bawa motor aja. Cewek berani naik nggak nih? Buat cewek petualang, berani lah. Cuma nanti pas balik turun, hati-hati ya, karena curam. Kalau motor matic emang enak naiknya, tapi pas turun harus benar-benar hati-hati lho ya. Lebih aman naik motor bebek biasa sih. #saran.
Area parkir ada di depan gerbang pintu masuk. Untuk masuknya kamu Cuma butuh 5k tiap orang saja. Dan untuk anak-anak, bahkan nggak usah bayar, hehehe (adek gue yang udah kelas 6 SD aja nggak dihitung bayar). Dari gerbang sampai area air terjun, masih harus jalan kaki dulu. Nggak jauh sih, sekitar 200m, dengan jalanan cukup landai dan sudah ada jalan setepak yang dikeraskan.
Area air terjun ternyata udah keren euy. Persis sebelum masuk area, ada juga pos polisi dengan dua pak pol yang berjaga. Air terjun gunung putri memang nggak sebesar air terjun umumnya. Entah karena gue datang pas musim kemarau, atau memang ukurannya nggak terlalu besar. Karena lebih mirip air yang mengalir di bebatuan yang tegak/berupa tebing. Dan area jatuhnya air terjun juga bukan berupa sungai besar seperti umumnya. Justru lebih mirip sungai kecil dan asyik banget buat nongkrong.
Di depan air terjun, ada beberapa pohon pinus. Area di sekitarnya juga sudah banyak dibersihkan dan dibuat beberapa tempat duduk. Ada jembatan kecil untuk menyeberang sungai di bawah air terjun. Selain itu, banyak juga orang-orang yang lebih memilih lesehan di rumput. Di sekitarnya juga sudah ada beberapa penjual minuman dan jajanan. Tapi nggak ada penjual makanan berat ya, #ehe
Di salah satu batu besar yang ada di bawah air terjun, ada juga tanda peresmian obyek wisata ini. Dan tidak jauh di dekatnya juga ada taman kecil. Di sebelahnya juga dipasang banner yang memberitahukan legenda air terjun Gunung Putri ini. Baca sendiri aja ya. (meski sesungguhnya ku ingin memaki. Ini siapa yang bikin tulisan, kacau banget gini! Ini kalau sampai ketahuan editor gue, sudah keluar tanduknya dia, hehehe)
Puas main-main di bawah, gue dan sodara2, memutuskan naik mendekati air terjunnya. Iya, jadi ada bebatuan yang letaknya lebih dekat persis di bawah air terjun. Dan itu bisa diakses dengan naik ke atas. Dari atas, pemandangan makin cihui asyik banget ini, suer! (maaf, gue nggak jago promosi). Kalau dari atas, makin kelihatan semuanya kan.
Nah, berhubung memory ponsel gue penuh, jadi gue nggak banyak ambil foto di atas sini, #hiks
Air terjun bisa dinikmati dari super dekat di atas sini. Bahkan bisa berdiri langsung di bawah air terjunnya, karena memang airnya nggak terlalu deras. Puas pepotoan, gue dan yang lain lanjut jalan lagi. Dari petunjuk arah sih ada gardu pandang dan juga goa.
Melewati hutan ponus, akhirnya sampai di bawah gardu pandang. Tapi berhubung di atas sana tampak banyak orang pepacaran, jadi nggak mungkin dong gue ngajakin sepupu2, yang masih unyu2 itu naik #ehehe #modus. Akhirnya kita jalan lagi. Tapi, hmmm ... kok gue nggak nemu goa? Entahlah. Apa salah jalan atau gimana, nggak ngerti. Dari atas sini, kami bisa langsung turun menuju parkiran. Jadi jalan masuk dan keluarnya memang berbeda.
Puasss? Beloooom. Sampai di parkiran, giliran galau. Ini mau pulang aja atau mau naik lagi? Iya, naik lagi. Karena ada obyek lainnya yang katanya nggak kalah keren. Hmmm
Area parkir ada di depan gerbang pintu masuk. Untuk masuknya kamu Cuma butuh 5k tiap orang saja. Dan untuk anak-anak, bahkan nggak usah bayar, hehehe (adek gue yang udah kelas 6 SD aja nggak dihitung bayar). Dari gerbang sampai area air terjun, masih harus jalan kaki dulu. Nggak jauh sih, sekitar 200m, dengan jalanan cukup landai dan sudah ada jalan setepak yang dikeraskan.
Area air terjun ternyata udah keren euy. Persis sebelum masuk area, ada juga pos polisi dengan dua pak pol yang berjaga. Air terjun gunung putri memang nggak sebesar air terjun umumnya. Entah karena gue datang pas musim kemarau, atau memang ukurannya nggak terlalu besar. Karena lebih mirip air yang mengalir di bebatuan yang tegak/berupa tebing. Dan area jatuhnya air terjun juga bukan berupa sungai besar seperti umumnya. Justru lebih mirip sungai kecil dan asyik banget buat nongkrong.
Di depan air terjun, ada beberapa pohon pinus. Area di sekitarnya juga sudah banyak dibersihkan dan dibuat beberapa tempat duduk. Ada jembatan kecil untuk menyeberang sungai di bawah air terjun. Selain itu, banyak juga orang-orang yang lebih memilih lesehan di rumput. Di sekitarnya juga sudah ada beberapa penjual minuman dan jajanan. Tapi nggak ada penjual makanan berat ya, #ehe
foto : koleksi pribadi. Legenda gunung putri |
Di salah satu batu besar yang ada di bawah air terjun, ada juga tanda peresmian obyek wisata ini. Dan tidak jauh di dekatnya juga ada taman kecil. Di sebelahnya juga dipasang banner yang memberitahukan legenda air terjun Gunung Putri ini. Baca sendiri aja ya. (meski sesungguhnya ku ingin memaki. Ini siapa yang bikin tulisan, kacau banget gini! Ini kalau sampai ketahuan editor gue, sudah keluar tanduknya dia, hehehe)
Sesi Foto-Foto
Selain area santai dan foto-foto di bawah, ada juga beberapa spot foto menarik di sekitar air terjun. Pokoknya nggak akan kehabisan tempat foto deh di sini.foto : koleksi pribadi |
Puas main-main di bawah, gue dan sodara2, memutuskan naik mendekati air terjunnya. Iya, jadi ada bebatuan yang letaknya lebih dekat persis di bawah air terjun. Dan itu bisa diakses dengan naik ke atas. Dari atas, pemandangan makin cihui asyik banget ini, suer! (maaf, gue nggak jago promosi). Kalau dari atas, makin kelihatan semuanya kan.
foto : koleksi pribadi. model : adek dan sepupu2 gue |
Nah, berhubung memory ponsel gue penuh, jadi gue nggak banyak ambil foto di atas sini, #hiks
Air terjun bisa dinikmati dari super dekat di atas sini. Bahkan bisa berdiri langsung di bawah air terjunnya, karena memang airnya nggak terlalu deras. Puas pepotoan, gue dan yang lain lanjut jalan lagi. Dari petunjuk arah sih ada gardu pandang dan juga goa.
foto : koleksi pribadi. Tirta kanoman |
Melewati hutan ponus, akhirnya sampai di bawah gardu pandang. Tapi berhubung di atas sana tampak banyak orang pepacaran, jadi nggak mungkin dong gue ngajakin sepupu2, yang masih unyu2 itu naik #ehehe #modus. Akhirnya kita jalan lagi. Tapi, hmmm ... kok gue nggak nemu goa? Entahlah. Apa salah jalan atau gimana, nggak ngerti. Dari atas sini, kami bisa langsung turun menuju parkiran. Jadi jalan masuk dan keluarnya memang berbeda.
foto : koleksi pribadi. Gunung Putri dari atas |
Puasss? Beloooom. Sampai di parkiran, giliran galau. Ini mau pulang aja atau mau naik lagi? Iya, naik lagi. Karena ada obyek lainnya yang katanya nggak kalah keren. Hmmm
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.