Daftar Isi [Tampil]
Sebenarnya dari kemarin-kemarin udah pengen banget nulis dan posting komentar buku lagi. Eh tapi baru kesampaian kali ini. Dan entah kenapa, tetiba stok tulisan di bulan Mei ini udah cukup banyak, hehe.
Buku kedua di tahun 2018 yang akan gue bahas kali ini adalah novel. Judulnya adalah ‘Rubrik Kata Katya’, terbitan elfbook 2013. Ini buku pertama Primadonna Angela yang gue baca dan akhirnya gue buat komentarnya di sini.
Jujur ya, gue beli buku ini bukan di tahun terbitnya. Lebih tepatnya, buku ini gue beli dengan sedikit terpaksa, dari sebuah toko alat tulis yang kebetulan menyediakan buku, di kota tempat tinggal gue, lantaran buku yang gue cari nggak ada. Jadi, jangan tanya harga aslinya ya, karena gue dapet pun dengan harga festival #eh
Meski gue dapat dengan harga festival, nyatanya buku ini bukan buku festival. Sebelum gue baca, buku ini sempat terdiam lama di atas rak buku, nggak tersentuh. Hingga akhirnya di sore yang nyatai, gue pun menjangkau buku ini dan mulai membaca.
Entah apa yang membuat gue ambil buku ini dari rak di toko buku. Yang gue pikirkan pertama kali, judulnya ‘Rubrik Kata Katya’ Cuma permainan kata untuk meningkatkan nilai jual buku ini. Nyatanya gue salah besar. Karena judul ini menunjukkan isinya. #ehem
Novel—gue ganti istilah jadi novel ya—ini adalah kategori novel remaja yang ringan. Bahasanya pun super ringan. Meski begitu, gue nggak ngerasa kalau buku ini main-main. Bahasanya yang ringan ternyata nggak mengurangi bobot isi novel ini. #mujiterus
Iya, masih pengen muji aja sih. Cerita sebenarnya sih simpel, tentang seorang remaja yang ingin melepaskan diri dari imaje ‘anak kecil’ dalam dirinya agar diakui sebagai orang dewasa. Sementara orang-orang di sekitarnya menentang hal itu. Hingga akhirnya kesempatan pun datang, dan Katya—tokoh utama novel ini—pun ditantang untuk menjadi dewasa. Awalnya ia merasa kesal, karena menjadi dewasa ternyata benar-benar merepotkan. Katya sempat kehilangan semua ‘fasilitas’ yang selama ini ia nikmati dari orang-orang di sekitarnya. Tapi keinginan untuk dianggap dewasa ternyata lebih besar dibanding rasa takut kehilangan rasa nyaman.
Lika-liku menjadi dewasa pun dirasakan Katya. Bahkan ia pun harus bertemu dengan tanggungjawab yang selama ini tidak pernah diduganya. Belum lagi fakta masa lalu yang tidak pernah dipikirkan sama sekali olehnya. Udah ya, spoilernya cukup, #ehe
Yang jelas, Primadonna Angela menggambarkan kisah Katya ini dengan gaya khas remaja. Pesan-pesan moral pun disampaikan dalam kisahnya, tanpa terkesan menggurui. Jelas enak dinikmati.
Kalau ditanya, apa ada yang kurang dari novel ini, gue nemu satu. Pada nama karakter Katya. Pada nama lengkap Katya di halaman 56, tertulis Katya Kasumi Kirana. Tapi pada halaman lain, sempat tertulis Katya Kasumi Kelana. Well, sebenarnya sih bukan prinsip banget ya. Cuma agak lucu aja, kok bisa nama orang yang sama berbeda. Tapi menurut gue sih itu nggak ganggu banget.
Well, secara keseluruhan novel ini asyik banget. Nggak nyangka aja, bisa nemu novel remaja yang seasyik ini. Dan ini membuat gue mikir lagi, kira-kira, bisa nggak ya, gue nulis novel remaja kayak gini? Semengalir dan seasyik ini? Ya, semoga aja gue bisa nulis sekeren ini ya. Ehm ... kalau nggak keren ya, minimal naskah gue bisa selesai, hehehe. Amiiiin
Buku kedua di tahun 2018 yang akan gue bahas kali ini adalah novel. Judulnya adalah ‘Rubrik Kata Katya’, terbitan elfbook 2013. Ini buku pertama Primadonna Angela yang gue baca dan akhirnya gue buat komentarnya di sini.
Jujur ya, gue beli buku ini bukan di tahun terbitnya. Lebih tepatnya, buku ini gue beli dengan sedikit terpaksa, dari sebuah toko alat tulis yang kebetulan menyediakan buku, di kota tempat tinggal gue, lantaran buku yang gue cari nggak ada. Jadi, jangan tanya harga aslinya ya, karena gue dapet pun dengan harga festival #eh
Meski gue dapat dengan harga festival, nyatanya buku ini bukan buku festival. Sebelum gue baca, buku ini sempat terdiam lama di atas rak buku, nggak tersentuh. Hingga akhirnya di sore yang nyatai, gue pun menjangkau buku ini dan mulai membaca.
Entah apa yang membuat gue ambil buku ini dari rak di toko buku. Yang gue pikirkan pertama kali, judulnya ‘Rubrik Kata Katya’ Cuma permainan kata untuk meningkatkan nilai jual buku ini. Nyatanya gue salah besar. Karena judul ini menunjukkan isinya. #ehem
Novel—gue ganti istilah jadi novel ya—ini adalah kategori novel remaja yang ringan. Bahasanya pun super ringan. Meski begitu, gue nggak ngerasa kalau buku ini main-main. Bahasanya yang ringan ternyata nggak mengurangi bobot isi novel ini. #mujiterus
Iya, masih pengen muji aja sih. Cerita sebenarnya sih simpel, tentang seorang remaja yang ingin melepaskan diri dari imaje ‘anak kecil’ dalam dirinya agar diakui sebagai orang dewasa. Sementara orang-orang di sekitarnya menentang hal itu. Hingga akhirnya kesempatan pun datang, dan Katya—tokoh utama novel ini—pun ditantang untuk menjadi dewasa. Awalnya ia merasa kesal, karena menjadi dewasa ternyata benar-benar merepotkan. Katya sempat kehilangan semua ‘fasilitas’ yang selama ini ia nikmati dari orang-orang di sekitarnya. Tapi keinginan untuk dianggap dewasa ternyata lebih besar dibanding rasa takut kehilangan rasa nyaman.
Lika-liku menjadi dewasa pun dirasakan Katya. Bahkan ia pun harus bertemu dengan tanggungjawab yang selama ini tidak pernah diduganya. Belum lagi fakta masa lalu yang tidak pernah dipikirkan sama sekali olehnya. Udah ya, spoilernya cukup, #ehe
Yang jelas, Primadonna Angela menggambarkan kisah Katya ini dengan gaya khas remaja. Pesan-pesan moral pun disampaikan dalam kisahnya, tanpa terkesan menggurui. Jelas enak dinikmati.
Kalau ditanya, apa ada yang kurang dari novel ini, gue nemu satu. Pada nama karakter Katya. Pada nama lengkap Katya di halaman 56, tertulis Katya Kasumi Kirana. Tapi pada halaman lain, sempat tertulis Katya Kasumi Kelana. Well, sebenarnya sih bukan prinsip banget ya. Cuma agak lucu aja, kok bisa nama orang yang sama berbeda. Tapi menurut gue sih itu nggak ganggu banget.
Well, secara keseluruhan novel ini asyik banget. Nggak nyangka aja, bisa nemu novel remaja yang seasyik ini. Dan ini membuat gue mikir lagi, kira-kira, bisa nggak ya, gue nulis novel remaja kayak gini? Semengalir dan seasyik ini? Ya, semoga aja gue bisa nulis sekeren ini ya. Ehm ... kalau nggak keren ya, minimal naskah gue bisa selesai, hehehe. Amiiiin
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.