Daftar Isi [Tampil]
Kalau behind the scene-nya sudah, maka ini tulisan tentang proses menulis. Hmmm ... tapi karena kami berempat, maka tulisan ini adalah proses menulis versi saya ya, Bening Pertiwi.
Memang agak berbeda, tulisan yang dibuat oleh satu orang saja dibandingkan dengan tulisan yang dibuat oleh rombongan macam kami ini. Dua orang saja sudah ribet, apalagi ini ada empat kepala. Untungnya, kami punya jobdesk masing-masing untuk tulisan kami, jadi bisa mengurangi ribet.
Memang agak berbeda, tulisan yang dibuat oleh satu orang saja dibandingkan dengan tulisan yang dibuat oleh rombongan macam kami ini. Dua orang saja sudah ribet, apalagi ini ada empat kepala. Untungnya, kami punya jobdesk masing-masing untuk tulisan kami, jadi bisa mengurangi ribet.
Pertama, kami berempat berasal dari empat jenjang berbeda. Jadi memang yang kami garap masing-masing berbeda. Kami menulis sesuai jenjang kegiatan mengajar yang kami alami di sekolah. Jadi memang tidak membahas satu ‘bagian’ yang sama. Karenanya ini bisa membuat pekerjaan sedikit berkurang ribetnya.
Kedua, karena tempat kami tinggal berjauhan, dengan salah satu dari kami ada di seberang pulau, maka komunikasi hanya dilakukan lewat email dan grup whatsapp. Oh ya, selain kami berempat, orang penting lain di balik buku ini adalah editor kami, kak Utami Pratiwi yang sangat sabar menghadapi cem-macem ulah kami berempat ini, #ehe. Naskah yang kami kerjakan dikirimkan lewat email. Grup whatsapp kami gunakan untuk diskusi baik soal naskah ataupun kepentingan lain tentang penerbitan buku ini. Dan setelah malam-malam panjang mengerjakan naskah #tsaaaaah, akhirnya naskah bisa lolos masuk ke meja redaksi.
Ketiga, setelah naskah jadi pun, bukan berarti kami bisa santai-santai saja lho. Kak Tiwi masih akan mengejar-ngejar kami untuk revisi dan diskusi soal banyak hal mengenai naskah ini. Beruntungnya kami punya editor yang sabar dan baik cem kak Tiwi. (berbaik-baiklah sama editor, itu pesan penulis senior, hehehe).
Dan setelah bongkar pasang serta rombak dan revisi sana sini, akhirnya naskah masuk ke meja layouting. Hffft ... selesai? Belum. Masih ada penentuan sampul untuk naskah ini. Pada awal tawaran sampul, sebenarnya ada sampul dengan empat warna berbeda yang siap jadi wajah buku kami. Tapi eh tapi, ternyata sampul ini nggak lolos di meja marketing. Duh ... sempat ketar-ketir juga. Hingga setelahnya kak Tiwi kembali menunjukkan sampul baru dari layouter pada kami. Tara ...!!! sampulnya keren banget! Dan akhirnya sampul itu yang jadi wajah buku ini, yang bisa dilihat sekarang. Gimana? Keren kan? yup, terimakasih untuk mas-mas layouter yang nggak kami tahu namanya #duh, terimakasih sudah buat buku ini tampilannya jadi kece badai begini.
Hosh! Masih panjang, cak. Setelah editing dan layouting, akhirnya buku pun siap cetak. Nggak butuh waktu lama buku sampel pun tiba di rumah. Alhamdulillah ... gimana rasanya meluk buku pertama kali? Rasanya sesuatu banget. Aroma kertas buku baru itu ... hmmmm, bikin kangen. Apalagi ada nama diri di sampul buku dan juga profil diri di halaman belakang buku.
Dan sekarang ... buku ini akhirnya sudah tiba di toko buku seluruh Indonesia. Eh tapi untuk beberapa daerah dan yang di luar Jawa, mungkin masih harus sabar sedikit ya, masih proses perjalanan. Beberapa buku pun sudah dengan selamat sampai di meja pembaca. Terimakasih untuk rekan-rekan yang sudah lebih dulu order buku ini bahkan sebelum nangkring manis di rak display toko buku.
Begitulah perjalanan buku ini ... hfth, #tarifNapas
Eh, ada yang belum punya? Hmmm ... langsung cek ke toko buku aja gih! Jangan sampai kehabisan. Eh ya, tapi kalau yang tempatnya jauh dari toko buku, bisa kok kamu tetap dapatkan buku ini ‘fresh from the oven’ langsung dikirim dari penerbit ke rumahmu. Kawan-kawan bisa pesan langsung pada marketing penerbit Diva Press. Namanya kak Nita, orangnya baik dan sabar nanggepin pesanan konsumen cem saya yang kadang bikin tensi naik, hehehe. Nih deh, saya kasih nomer pentingnya kak Nita xxxxxxx. Atau buat kamu yang aktif di twitter, bisa juga pesan lewat akun twitter resminya Diva Press, @divapress01. Langsung bilang aja sama kak Min-nya yang juga baik hati. (semoga saya nggak bohong, hahahaha).
Kedua, karena tempat kami tinggal berjauhan, dengan salah satu dari kami ada di seberang pulau, maka komunikasi hanya dilakukan lewat email dan grup whatsapp. Oh ya, selain kami berempat, orang penting lain di balik buku ini adalah editor kami, kak Utami Pratiwi yang sangat sabar menghadapi cem-macem ulah kami berempat ini, #ehe. Naskah yang kami kerjakan dikirimkan lewat email. Grup whatsapp kami gunakan untuk diskusi baik soal naskah ataupun kepentingan lain tentang penerbitan buku ini. Dan setelah malam-malam panjang mengerjakan naskah #tsaaaaah, akhirnya naskah bisa lolos masuk ke meja redaksi.
Ketiga, setelah naskah jadi pun, bukan berarti kami bisa santai-santai saja lho. Kak Tiwi masih akan mengejar-ngejar kami untuk revisi dan diskusi soal banyak hal mengenai naskah ini. Beruntungnya kami punya editor yang sabar dan baik cem kak Tiwi. (berbaik-baiklah sama editor, itu pesan penulis senior, hehehe).
Dan setelah bongkar pasang serta rombak dan revisi sana sini, akhirnya naskah masuk ke meja layouting. Hffft ... selesai? Belum. Masih ada penentuan sampul untuk naskah ini. Pada awal tawaran sampul, sebenarnya ada sampul dengan empat warna berbeda yang siap jadi wajah buku kami. Tapi eh tapi, ternyata sampul ini nggak lolos di meja marketing. Duh ... sempat ketar-ketir juga. Hingga setelahnya kak Tiwi kembali menunjukkan sampul baru dari layouter pada kami. Tara ...!!! sampulnya keren banget! Dan akhirnya sampul itu yang jadi wajah buku ini, yang bisa dilihat sekarang. Gimana? Keren kan? yup, terimakasih untuk mas-mas layouter yang nggak kami tahu namanya #duh, terimakasih sudah buat buku ini tampilannya jadi kece badai begini.
Hosh! Masih panjang, cak. Setelah editing dan layouting, akhirnya buku pun siap cetak. Nggak butuh waktu lama buku sampel pun tiba di rumah. Alhamdulillah ... gimana rasanya meluk buku pertama kali? Rasanya sesuatu banget. Aroma kertas buku baru itu ... hmmmm, bikin kangen. Apalagi ada nama diri di sampul buku dan juga profil diri di halaman belakang buku.
Dan sekarang ... buku ini akhirnya sudah tiba di toko buku seluruh Indonesia. Eh tapi untuk beberapa daerah dan yang di luar Jawa, mungkin masih harus sabar sedikit ya, masih proses perjalanan. Beberapa buku pun sudah dengan selamat sampai di meja pembaca. Terimakasih untuk rekan-rekan yang sudah lebih dulu order buku ini bahkan sebelum nangkring manis di rak display toko buku.
Begitulah perjalanan buku ini ... hfth, #tarifNapas
Eh, ada yang belum punya? Hmmm ... langsung cek ke toko buku aja gih! Jangan sampai kehabisan. Eh ya, tapi kalau yang tempatnya jauh dari toko buku, bisa kok kamu tetap dapatkan buku ini ‘fresh from the oven’ langsung dikirim dari penerbit ke rumahmu. Kawan-kawan bisa pesan langsung pada marketing penerbit Diva Press. Namanya kak Nita, orangnya baik dan sabar nanggepin pesanan konsumen cem saya yang kadang bikin tensi naik, hehehe. Nih deh, saya kasih nomer pentingnya kak Nita xxxxxxx. Atau buat kamu yang aktif di twitter, bisa juga pesan lewat akun twitter resminya Diva Press, @divapress01. Langsung bilang aja sama kak Min-nya yang juga baik hati. (semoga saya nggak bohong, hahahaha).
Harganya, kak? Oh ya lupa, hehehe. Harga resmi buku ini adalah Rp 60.000. Nah untuk pesanan lewat kak Nita atau kak Min twitternya Diva Press, itu belum dengan ongkir ya. Ongkir disesuaikan dengan rumah masing-masing. Nggak akan nambah banyak kok. Sssst ... biasanya sih, kak Min-nya juga baik, suka ngasih diskon juga. Etapi jangan bilang-bilang ya, #ups
Oh ya, ada kabar baru juga dari kak Aswari yang berasal dari Sampang, Madura, salah satu penulis buku ini. Jadi akan ada event bedah buku ‘Guru Wow untuk Kids Zaman Now’ oleh MGMP bahasa Indonesia di SMA Torjun, pada akhir Maret nanti. Merasa kenal dengan nama sekolah ini? Iya, sekolah ini adalah sekolah tempat alm. Pak Budi mengajar dulunya. Beliau adalah guru seni yang meninggal akibat insiden belum lama ini, yang juga viral di dunia maya.
Nah, buat kawan-kawan yang juga ingin sharing langsung lebih banyak dengan kami, penulis, juga boleh.
Eh ya, kalau misal saya mau buat giveaway buku ‘Guru Wow untuk Kids Zaman Now’, pada tertarik nggak nih? Tunggu postingan berikutnya ya ...
Nah, buat kawan-kawan yang juga ingin sharing langsung lebih banyak dengan kami, penulis, juga boleh.
Eh ya, kalau misal saya mau buat giveaway buku ‘Guru Wow untuk Kids Zaman Now’, pada tertarik nggak nih? Tunggu postingan berikutnya ya ...
congrats, na#buku barunya
BalasHapusterimakasih, hira
BalasHapushehehe