Daftar Isi [Tampil]
So, lets start with first story, tonight.
Jadi nih, tiap kali kontak-kontakan dan ngobrol dengan temen lama, yang lama nggak ketemu atau lama nggak ngobrol, ya temen SMA ataupun temen kuliah, sebagian besar pertanyaannya sama ‘kamu masih nulis?’. Bukan temen aja sih yang tanya gini, adek tingkat pun menanyakan hal yang sama. Emang kenapa sih?
Kamu Masih Nulis?
Mungkin bagi sebagian orang pertanyaan ini Cuma sekedar pertanyaan basa basi. Tapi bagi saya, ini pertanyaan jleb bin dalem. Tahun kemarin, pertanyaan ini jadi pertanyaan paling nyesek sedunia. Kalau dijawab ‘iya’, tapi ternyata belum ada karya yang terbit, malu rasanya. Kalau jawab ‘tidak’ tentu itu kebohongan terbesar saya. Tahun ini mending sih, karena sudah ada satu buku yang terbit. Meski tetap saja, saya masih berpikir itu pertanyaan aneh, #ehe
Memangnya kalau sudah tidak di kampus atau sudah tidak berhubungan dengan dunia mahasiswa, terus berhenti nulis? Memangnya kalau sudah bekerja, terus ‘nulis’ yang dulu sekadar hobby akhirnya ditinggalkan? Nggak juga kan. Nyatanya saya masih tetap menulis hingga saat ini. Nyatanya saya masih lebih akrab dengan keyboard laptop dibanding keyboard ponsel. Nyatanya ... ah
Karena bagi saya, menulis bukan sekadar hobby semata. Karena bagi saya, menulis bukan sekadar mengisi waktu kosong atau untuk menghabiskan waktu saja. Karena bagi saya, menulis adalah ‘passion’, sesuatu yang nggak bisa saya tinggalkan, bahkan meski pekerjaan baru, tempat baru, teman baru ataupun situasi baru saya alami. Karena menulis adalah salah satu alasan saya masih eksis dan ada. Karena dengan menulis, saya ada. Karena dengan menulis, saya eksis. Kira-kira seperti itu.
Ada yang berpikir ini terlalu drama? Hahahaha ... baiklah. Anggap saja angin lalu. Ini hanya secuil isi pikiran saya.
Memangnya kalau sudah tidak di kampus atau sudah tidak berhubungan dengan dunia mahasiswa, terus berhenti nulis? Memangnya kalau sudah bekerja, terus ‘nulis’ yang dulu sekadar hobby akhirnya ditinggalkan? Nggak juga kan. Nyatanya saya masih tetap menulis hingga saat ini. Nyatanya saya masih lebih akrab dengan keyboard laptop dibanding keyboard ponsel. Nyatanya ... ah
Karena bagi saya, menulis bukan sekadar hobby semata. Karena bagi saya, menulis bukan sekadar mengisi waktu kosong atau untuk menghabiskan waktu saja. Karena bagi saya, menulis adalah ‘passion’, sesuatu yang nggak bisa saya tinggalkan, bahkan meski pekerjaan baru, tempat baru, teman baru ataupun situasi baru saya alami. Karena menulis adalah salah satu alasan saya masih eksis dan ada. Karena dengan menulis, saya ada. Karena dengan menulis, saya eksis. Kira-kira seperti itu.
Penutup
Sekali lagi, mungkin pertanyaan ‘kamu masih nulis?’ bagi sebagian orang hanya basa-basi saja. Tetapi bagi saya, ini bukan sekadar basa-basi. Karena seperti inilah saya hidup.Ada yang berpikir ini terlalu drama? Hahahaha ... baiklah. Anggap saja angin lalu. Ini hanya secuil isi pikiran saya.
Kamu masih nulis?
BalasHapusati2 ntar klo ad bata melayang#udahdibilanggakbolehnanyabgt ^^
HapusL o a d i n g .....
Hapus