Daftar Isi [Tampil]
Iya, tahu. Ini bukan saatnya untuk curhat. Karena harusnya kan buat postingan yang jelas dan dibutuhkan. Tapi well, seperti inilah jadinya. Lagi dan lagi, curhat.
Kalau dengan alasan kesibukan di dunia nyata, rasanya kok udah biasa banget ya. Karena sehari ya tetap 24 jam, nggak kurang nggak lebih. Tapi dasar manusia (tunjuk diri sendiri), udah dikasih jatah segitu pun masih kurang terus. Entah efek setelah liburan atau karena memang masih kurang memaksa diri untuk kembali nulis. Atau ... efek hujan di bulan Agustus?
Dateline
Sudah dua hari ... empat hari lebih tepatnya, suasana di sini selalu mendung, dingin dan tidak jarang hujan. Ini berefek banyak, jelas. Dari badan yang drop alias kurang fit, sampai mood di sekolah yang menguap terbang entah ke mana. Dan yang paling parah, jari pun jadi sulit kembali diminta menari di atas keyboard. Apalah saya ini. Padahal ada begitu banyak antrian di belakang sana yang menunggu untuk diselesaikan.Hujan bukan suatu hal yang harus disalahkan. Karena hujan pada dasarnya anugerah yang harus disyukuri dan dinikmati. Solusinya? Jelas memaksa diri lebih keras lagi untuk kembali aktif. Nggak Cuma sekedar omongan atau curhatan, tapi bentuk nyata.
Hujan, dateline dan sedikit obsesi. Hujan jadi teman setia beberapa hari ini. Meski frekuensi aktivitas jadi makin berkurang, tapi hujan selalu berhasil mendekap hangat malam, hingga kepala yang terlalu penuh pun bisa sedikit merasakan rehat. Benar, penuh. Bukan karena penuh untuk melakukan sesuatu. Tapi, penuh karena terlalu banyak memikirkan hal tidak penting.
Belakangan, rasanya seperti selalu ... over thinking—terlalu banyak berpikir—dan itu mengerikan. Rasa takut dan rasa terhantui oleh banyak hal pun terus saja muncul. Tidak bisa hidup seperti itu. Jadi, selalu butuh suatu hal untuk dilakukan atau dikerjakan, supaya nggak terlalu banyak mikir hingga terlalu ketakutan. Sedikit obsesi ya?
Nonton film atau drama, kadang bisa sedikit mengalihkan dari yang namanya over thinking. Tapi, nggak bagus juga kalau terlalu lama dan terlalu banyak. Karena ada banyak hal lain juga yang menunggu untuk dikerjakan. Salah satunya ... kembali menulis. Iri rasanya liat temen-temen yang ngasih kabar bahagia baru lahiran anaknya (baca:buku baru terbit). Atau temen-temen yang namanya nangkring di list pemenang kompetisi menulis. Atau ... temen-temen yang tau-tau ngasih kabar lagi di luar negeri. Yasalaaaaaammm, temen-temen kok keren2 banget sih.
Tapi iri ini nggak termasuk sama kabar soal temen-temen yang nikah baru-baru ini lho ya. Ehm ... (maaf mas pacar, jangan marah ya. Hahahaha ... sabar kok, nunggu semuanya kelar. Lho?). Semoga curhat kali ini nggak keterlaluan dudulnya. So, let’s posting #ehe
Kok hujan? Di tempat gue panas sepanas panasnya bumi tanpa hujan sebulan.
BalasHapusItu mas pacarnya baca blog ini nggak? Kalo nggak ntar gue yg kode in. Haha :D
iya, seminggu kemarin tuh hawanya dingin banget
Hapusmendung sepanjang hari
dan endingnya hujan, meski nggak deres sih, tapi ya ... ngefek banget sma mood, hahahaha
ssssssstttttt, jangan bilang2 lah
mas pacar nggak baca blog ini, jadi aman kkkkkkkk :-P